Mohon tunggu...
Damri Hasibuan
Damri Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Yang haus akan ilmu itu adalah para penuntut ilmu itu sendiri

Tulislah, maka kamu akan mengabadi!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Inilah Tahapan Seleksi Imam UEA dan Tekhnis Pelaksanaannya

4 Juli 2022   09:33 Diperbarui: 4 Juli 2022   09:41 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan informasi dari mereka yang sudah duluan menjadi imam UEA, katakanlah generasi pertama, penulis menilai ada perbedaan signifikan dalam setiap seleksi meskipun tahapannya sama. Semakin kesini, semakin ketat dan selektif. Secara umum, ada tiga tahapan. Pertama pemberkasan, kedua, tes kompetensi dengan pihak kemenag, ketiga, tes kompetensi dengan pihak Awqaf UEA.

 Apa saja yang perlu dipersiapkan pada saat pemberkasan? Silahkan googling, karena setiap tahunnya bisa jadi berbeda. Yang penting usianya minimal mulai dari 21 tahun pada seleksi 2022. Sementara untuk tahapan kedua ada ujian tulis dan lisan. Yang pertama pada saat ujian tulis, yang akan diuji adalah bahasa Arab, pemahaman fikih, pemahaman tajwid dan pemahaman moderasi bangsa.

Ujian bahasa Arab ini berkaitan dengan kaidah, kekayaan kosa kata yang dimiliki peserta dan pemahaman. Seperti diberikan teks berupa cerita, lalu pertanyaannya akan dibentuk dari teks yang tadi. Banyaknya soal hanya sampai sepuluh pertanyaan. Adapun tajwidnya seputar hukum nun mati atau tanwin, mad, dan makhorij wa sifatul huruf. Misalnya ditanya hukum apa saja yang ada pada contoh ayat yang tertera dalam soal. Mengurutkan hukum tajwid yang ada pada ayat tertentu dalam soal. Ada 15 soal.

Soal fikih ditanya tentang harta warisan. Membagi harta warisan. Apa saja yang membatalkan salat. Rukun salat. Seputar wudhu. Ada 15 soal. Sementara moderasi bangsa tentang opini peserta terkait kebijakan pemerintah Indonesia. Seperti bagaiman menurut Anda kalau hukum negara Indonesia berdasarkan hukum Islam. Jadi, peserta bisa menjawab sesuai dengan karakternya. Setiap jawaban punya poin, hanya saja berbeda-beda.  Yang paling tinggi poinnya adalah mana yang paling benar menurut yang bikin soal.

Adapun ujian lisan akan ditanyak seputar hafalan 30 juz. Pertanyaan tersebut diberikan secara random sebanyak 3 soal. Bisa sepuluh pertama satu, sepuluh kedua dan ketiga. Setelah itu baru interview berbahasa Arab masih dengan pihak kemenag tapi penanya yang berbeda. Anda akan ditanyak tentang di mana mondok, kulliah atau bisa saja terkait hukum Islam dan politik yang ada di Tanah Air.

Kemudian tahapan ketiga baru langsung dengan orang Awqaf UEA. Disini akan ditanyak terkait hafalan 30 juz secara random juga. Baru pemahaman fikih Syafi'iah. Terutama yang berhubungan dengan masalah ibadah. Mulai dari wudhu, yang membatalkan wudhu, rukun wudhu. Salat dan apa saja yang membatalkannya. Selain fikih, kadang syekhnya suka nanyak terkait aliran. Yang penting alirannya bukan wahabi-salafi, apalagi yang ekstrem. Tapi perlu diingat, agar sampai kepertanyaan fikih, anda harus mampu menjawab pertanyaan hafalan Al-Qur'an dengan maksimal.

Setelah itu, baru disuruh khutbah. Anda tidak perlu takut untuk menghafal materi khutbah berbahasa Arab. Cukup Anda mempelajari rukun khutbah. Karena ketika tes khutbah, Anda dikasih teks dan ada harokatnya. Kalau sudah biasa khutbah, penulis yakin tidak terlalu menegangkan ketika disuruh khutbah meskipun berbahasa Arab. Karena yang dinilai tidak jauh dari intonasi terhadap penyampaian. Kalau Anda paham apa yang dibaca, pasti juga intonasinya sesuai dengan yang seharusnya. Durasi seleksinya, hanya lima-sepuluh menit perorang secara bergantian.

Berkaitan dengan tekhnis pelaksanaan seleksi di atas, kalau yang dari Kemenag biasanya dilakukan secara online. Karena pertimbangan pesertanya dalam skala nasional. Sementara yang dari Awqaf, offline. Biasanya di Jakarta, nginap di hotel 3 hari dua malam. Terkait biaya, mulai dari transportasi, makan dan penginapan selama di hotel, akan ditanggung oleh pemerintah. Jadi tidak perlu takut kalau masalah biaya. Selain itu, akan dikasih uang saku pula, meskipun tidak terlalu besar. Yang penting cukuplah untuk menambalin potongan gaji ketika izin kerja.

Semoga bisa mencerahkan Anda yang ingin mengikuti seleksi. Sehingga persiapannya lebih matang. Jika persiapan sudah matang, maka hasilnya pun akan sesuai dengan yang diharapkan. Jika ada pertanyaan silahkan dikolom komentar. Jangan lupa follow kami, agar Anda update tulisan-tulisan terbaru kami. Terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun