Mohon tunggu...
Adam Raihan Priambada
Adam Raihan Priambada Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa S2 (Magister)/Universitas Andalas

Biologi dan Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sapi Kuantan VS Sapi Impor Australia, Apakah Indonesia Masih Akan Terus Terjadi Impor Sapi?

7 Oktober 2022   07:30 Diperbarui: 7 Oktober 2022   07:30 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data penelitian Kuantitatif Jenis sapi, gambar dok. pribadi

Sapi Kuantan VS Sapi Impor Australia, Apakah Masih akan terus terjadi Impor Sapi ?

Indonesia Negara yang kaya akan sumber daya alamnya yang begitu banyak sekali, kita di berikan kekayaan yang sangat berlimpah dengan penduduk indonesia yangsangat banyak kita mampu mengola sumber daya alam dengan baik namun kini kita masih terus merasa kekurangan dengan apa yang kita miliki karena ketidak mampuan kita untuk mengolahnya.

SAPI IMPOR

Sampai kini Persoalan bahan pokok makanan kita pun mengambil dari luar negeri, Indonesia sendiri sudah bertahun-tahun mengimpor daging sapi. Selain daging Australia, Indonesia juga mengimpor daging dari Selandia Baru. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia semakin ketergantungan pada daging impor sejak 2016. Pada 2016, Indonesia melakukan impor daging sejenis lembu hingga 146.671,9 ton. Angka tersebut kemudian meningkat pada 2017 menjadi 160.197,5 ton. Angka tersebut terus naik hingga akhirnya pada 2020 mencapai 223.423,7 ton. 

Pada 2021, tepatnya pada Juli 2021, Indonesia melakukan impor daging jenis lembu atau sapi hingga senilai 71,72 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp1,03 triliun (kurs Rp14.400 per dolar AS). Padahal, pada 25 Juli 2021, Indonesia tengah merayakan hari besar Idul Adha, yang mana melakukan pemotongan hewan kurban, yang salah satunya adalah sapi. Hal tersebut menjadi hal ironi karena di kala banyak orang membeli dan memotong sapi, justru Indonesia impor daging.

KENAPA INDONESIA TERUS MENGIMPOR SAPI?

Selama ini, dikemukakan bahwa alasan Indonesia terus mengimpor daging sapi untuk memenuhi kekurangan produksi dalam negeri. Menurut neraca pasokan dan kebutuhan daging sapi 2022 yang disusun pemerintah, konsumsi daging per kapita pada 2022 mencapai 2,57 per kilogram per tahun, meningkat dari konsumsi 2021 di angka 2,46 per kilogram per tahun. Jumlah penduduk bertambah dari 272,24 juta pada 2020 menjadi 274,85 juta pada 2021. Hal tersebut membuat kebutuhan daging meningkat dari 669.731 ton menjadi 706.388 ton.

Dilihat dari data BPS, produksi daging sapi di Indonesia memang meningkat namun masih tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumsi. Pada 2018, produksi daging sapi di Indonesia mencapai 497.971,70 ton. Kemudian pada 2019 naik menjadi 504 802,2 ton dan pada 2020 kembali naik menjadi sekitar 515.627,74 ton. Bisa dilihat, jumlah tersebut bahkan tidak mampu memenuhi cadangan. 

Sumber :  Perdagangan.sariagri.id

APA MASALAH YANG PERLU DI SELESAIKAN?

  • Pemanfaatan Plasma nutfah indonesia yang belum di manfaatkan dengan maksimal

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun