Mohon tunggu...
Dame SantyAnastasya Manurung
Dame SantyAnastasya Manurung Mohon Tunggu... Lainnya - Welcome to My Zone

Ecclesiastes 3:11

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan bagi Pendidik di Wilayah Pedalaman Papua Selama Mengikuti PPGJ di Masa Pandemic Covid -19

18 November 2021   03:51 Diperbarui: 18 November 2021   04:02 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa pandemic covid 19 ini merupakan suatu masa dimana para tenaga pendidik dituntut untuk keluar dari zona nyaman masing-masing menuju zona yang bernuansa teknologi.  

Hal ini tidak akan sulit untuk dilakukan bagi para tenaga pendidik yang memang sebelumnya sudah terbiasa dengan system pembelajaran yang berbasis teknologi. Namun hal ini akan menjadi suatu batu loncatan yang besar bagi para tenaga pendidik yang berada di daerah pedalaman seperti saya. 

Hal tersebut terbukti ketika saya mulai mengikuti proses PPGJ 2020 di Universitas Negeri Makassar, dimana dalam prosesnya saya diperkenalkan dengan model pembelajaran daring yang sebelumnya tidak pernah diterapkan di sekolah kami yang masih berada di zona hijau. 

Namun karena hal tersebut menjadi satu dari sekian banyak tuntutan dalam proses PPGJ di masa pandemic covid-19 ini maka suka tidak suka, bisa tidak bisa, saya harus dan wajib mengupgrade pengetahuan saya terkait model pembelajaran daring baik secara sinkron maupun ansinkron.

Saat menerapkan model pembelajaran daring selama mengikuti PPGJ ini, saya bukan hanya harus membuat RPP daring saja namun juga harus mampu membuat video pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi ajar dalam model daring ansinkronous. 

Awalnya hal ini sangat sulit untuk dapat saya lakukan, bahkan saya sampai menangis karna tidak tahu bagaimana cara membuat video pembelajaran daring ansinkron tersebut. 

Saya bertanya pada teman-teman PPGJ mengenai aplikasi untuk membuat media tersebut, menonton banyak tutorial di youtube, dan bahkan meminta pertolongan suami saya.

Aplikasi Filmora adalah aplikasi yang saya dan suami saya sepakati dalam untuk membuat video  pembelajaran daring ansinkron tersebut karena dapat diakses melalui laptop dan cukup mudah untuk digunakan. 

Pada proses pembuatan video pertama yang saya dan suami saya lakukan membutuhkan waktu 2 hari dalam penyelesaiannya. Video pembelajaran pertama tersebut juga masih memiliki banyak kekurangan dan bahkan terdapat watermark yang cukup besar yang menutupi 25% tampilan layar video tersebut. Sehingga suami saya kembali mencari tahu tentang versi gratis filmora tanpa watermark di youtube.

Setelah suami saya menemukan aplikasi tersebut, kami kembali membuat video pembelajaran kedua, namun kali ini kami hanya membutuhkan waktu 1 hari dalam penyelesaiannya. 

Kemudian saya melanjutkan proses membuat video pembelajaran yang ketiga secara mandiri. Dikali ketiga ini saya semakin terlatih membuat video pembelajaran daring ansinkron melalui aplikasi filmora sehingga saya hanya membutuhkan waktu kurang lebih 12 jam dalam menyelesaikannya. 

Begitu pula dengan penyelesaian video pembelajaran keempat dan kelima, dimana saya menjadi semakin terlatih dan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam dalam menyelesaikan video pembelajaran tersebut.

dokpri
dokpri

Walaupun proses-proses tersebut diawali dengan air mata, namun saya merasa sangat senang bisa mengikuti proses PPGJ ini karena melalui proses ini saya dapat menambah wawasan dan pengetahuan saya terkait kemajuan dan perkembangan teknologi sehingga tidak terus-menerus tertinggal dengan teman-teman sejawat yang mengabdi di kota. 

Selain itu saya juga merasa bangga sebab video-video pembelajaran yang saya dan suami saya buat dapat diapresiasi dengan sangat baik oleh para dosen PPGJ saya, dan para penonton. 

Dimana sampai saat ini video pembelajaran pertama saya sudah memiliki 444 views, video kedua saya memiliki 300 views, video ketiga saya memiliki 169 views, video keempat saya memiliki 312 views dan video kelima saya memiliki 184 views dalam hitungan beberapa jam saja. 

Hal tersebut bukan hanya membuat saya merasa senang dan bangga namun juga memacu saya untuk terus dapat mengembangkan dan mengupdate pengetahuan saya agar dapat dikembangkan di sekolah kami yang berada di wilayah pedalaman Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun