Mohon tunggu...
Damarra Kartika
Damarra Kartika Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi dengan Konsentrasi Studi Komunikasi Massa dan Digital Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Hal Penting untuk Bekal Adaptasi Media Analog ke Digital

14 September 2020   15:41 Diperbarui: 21 September 2020   16:34 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Orang membaca melalui layar telepon genggam via dreamstime.com

Katanya kita hidup di era digital. Era di mana semua hal dimungkinkan dalam sebuah jaringan internet yang disokong teknologi. Semua aspek kehidupan berubah, termasuk bagi media. Berbagai adaptasi harus dilakukan dalam rangka berpindah dari analog ke digital.


Berdasarkan video di atas, David Rogers dalam membawakan video bertajuk Growth in The Digital Era is About More Than Technology, menyatakan saat ini kita berada dalam lingkungan yang kompleks dan berbeda (dibanding dengan analog).

Media juga berada dalam lingkungan digital yang kompleks. Dalam perkembangannya, kompetisi digital bagi media terletak pada memenangkan waktu dan perhatian audiens.

Budaya Membaca Audiens Media

Perbedaan pertama yang paling kentara adalah cara audiens membaca sebuah informasi. Informasi yang dibaca melalui WEB dan media cetak tentu berbeda. 

Dulu, orang memiliiki banyak waktu untuk membaca koran, majalah, maupun media cetak lainnya. Bahkan sebagian besar dengan sengaja menjadwalkan rutinitas membaca rangkuman informasi berbentuk cetak tersebut.

Kini, orang dituntut untuk melakukan segala sesuatu dengan efektif dan efisien. Dalam waktu yang singkat, hasil yang didapatkan sebaiknya maksimal dan berdampak besar. Hal ini membawa budaya baru bagi media daring yakni kedangkalan informasi.

Dulu, saat media cetak masih berjaya (analog), maka informasi yang disajikan akan benar-benar diolah dan disaring sesuai dengan kebenarannya. Orang juga tidak mengalami begitu banyak perubahan dalam hidupnya, sehingga informasi masih menjadi hal tersier atau hanya bersifat sebagai penunjang.

Saat ini, masyarakat informasi menempatkan informasi sebagai salah satu kebutuhan utama. Banyaknya perubahan yang terjadi menyebabkan masyarakat membutuhkan informasi. Maka, informasi harus hadir secepat mungkin untuk mengurangi ketidakpastian sehingga masyarakat dapat hidup dengan lebih baik.

Gambar 2. Perbedaan koran trandisional dan koran elektronik via https://www.creohouse.co.id/
Gambar 2. Perbedaan koran trandisional dan koran elektronik via https://www.creohouse.co.id/

Budaya scanning pada audiens juga menyebabkan media akhirnya tidak memberikan informasi secara maksimal. Begitu terdapat informasi baru, maka yang penting adalah tersaji dulu pada audiens.

Mengapa demikian? Selain untuk memenuhi kehausan audiens akan informasi, media juga membutuhkan “biaya” untuk hidup. Kembali pada statement awal bahwa media berebut waktu dan perhatian audiens, ketika media berhasil mendapatkan keduanya, maka media akan mendapat banyak kunjungan. Kunjungan ini dihitung sebagai page view. Page view ini akan membantu mengangkat rating media.

Pola Membaca Audiens yang Non Linear 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun