Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemandirian Hidup yang Diajarkan Amak Sangat Luar Biasa

28 Desember 2022   11:32 Diperbarui: 28 Desember 2022   11:38 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Amak dan istri serta anak-anak usai wisuda. (foto dok pribadi)

Amak, begitu saya menyapa ibu dalam keseharian. Sabtu 12 November lalu, Amak begitu susah menyembunyikan kebahagiaannya, melihat saya yang ikut wisuda ke-63 Universitas Tamansiswa Padang. 

Betapa tidak, dari 10 orang anak Amak, saya satu-satunya anaknya yang mampu kuliah dan sampai wisuda. 

Amak sudah sendirian. Abak meninggal 2014 lalu. Sejak kepergian Abak, Amak acap ke Pekanbaru, ke tempat adik saya. 

Sesekali Amak juga di kampung, juga bersama saudara saya yang perempuan. Sabtu itu, Amak nyaris tak bisa ikut wisuda saya. 

Pasalnya, sejak Jumat siang hingga tengah malam hujan lebat tak kunjung berhenti. Dari jalan pulang dari Padang sehabis gladi resik, saya telp ke kampung. 

Rupanya tak bisa ngantar Anak, karena hujan. Malam terus merangkak menuju pagi tentunya. 

Saya telp saudara sepupu yang punya mobil. Untung pula dia sedang di kampung. 

Saya minta bantuan dia ngantar Amak ke Lubuk Alung malam itu juga, karena pagi Sabtu harus ikut wisuda saya. 

Saya terharu, melihat Amak karena di usianya yang cukup tua, sangat bersemangat menyaksikan anaknya wisuda. 

Amak memang tipe pekerja keras. Baginya, tak ada waktu yang terbuang begitu saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun