Tak ramai, dan tentunya membuat saya leluasa membuka tumpukan buku yang menggunung di Pasar Senen, Jakarta itu.
Berkebetulan pula, Senin (11/12/2022) saya dan Ikhlas Darma Murya tak punya kegiatan lain. Dan kami memilih ke sebelah penginapan saja, tepatnya Blok 5 lantai 5 Pasar Senen, tempat orang menjual buku bekas.
Hampir seharian di situ. Ikhlas Darma Murya memang besar di situ dulunya, dan lama jadi penjual buku.
Tak heran, sebagian pedagang buku itu teman baik dia. Saya kepecritan berkahnya. Ya, disuruh pula oleh pedagang itu membawa seperlunya buku bacaan tersebut.
"Kalau mau sejarah ini saya bukakan kardusnya," kata dia sembari membuka dua kardus berisi banyak buku sejarah penting.
Saya merasa riang sendiri, setelah mendapatkan buku bagus dan rancak. Dikasih kantong plastik, karena hari hujan kami mau ke penginapan.
Sembari menghabiskan waktu setelah shalat Zuhur dan Asar di masjid komplek parkiran Pasar Senen, saya asyik dengan dua buah buku bacaan yang cukup menggelitik.
Cermin Miranda, kisah dibalik tahanan KPK, membuat buku mengalir saja untuk dibaca. Ya, kisah Miranda Gultom yang pernah ditahan di rutan KPK.
Kedua buku Email dari Amerika, kumpulan tulisan Janet Steele, profesor Jurnalisme School of Media and Publik Affairs, wartawan hebat Amerika yang terkenal menulis buku sejarah Majalah Tempo zaman Orde Baru.
Sedang asyik membaca dua buku itu, tak terasa senja pun menjelang. Magrib sudah mau hadir menyapa umat Islam, dan kami segera balik ke hotel, di sebelah pasar itu.