Sampai tak banyak lagi dia ke PWI. Sehingga kawan wartawan yang hadir belakangan di Piaman, tak tahu banyak kalau Syamsu Arman adalah wartawan dulunya.
Saya tak tahu persis kenapa dia tak ke PWI. Apa karena dia kalah dalam konferensi 2006? Entahlah. Tetapi, yang kalah dalam konferensi itu lebih banyak dari yang menang.
Yang menang cuma satu orang, yakni Dedi Salim. Juga rekan dia sesama di Haluan. Selaku ketua panitia, saya merasa puas dan senang.
Acara itu sukses. Banyak yang berminat maju, tanda hidup suasana demokrasi di PWI, organisasi profesi wartawan tertua di republik ini.
Kemudian, Ketua Umum PWI Pusat Tarman Azzam hadir, sebelum konferensi berakhir. Bupati dan Walikota pun hadir.
Dan Syamsu Arman, satu dari sekian banyak anggota PWI yang ikut memperkuat proses demokrasi berjalan sebagaimana mestinya.
Meskipun dia tidak terpilih, setidaknya konferensi PWI kala itu mampu membuat tradisi pemilihan, untuk ketua organisasi tersebut.
Tetapi karir PNS dia tetap. Terakhir dia terdengar di kantor camat. Tahun 2020 almarhum sering kontak-kontak saya.
Ada urusan dia di Lubuk Alung dan Batang Anai, dia mengontak saya. Terakhir, Januari 2022, dia masih saling menyapa dengan saya lewat pesan WA.