Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Pengembangan Literasi di Madrasatul 'Ulum

22 Oktober 2022   15:53 Diperbarui: 22 Oktober 2022   15:54 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara hari santri di Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan. (foto dok damanhuri)

Diskusi menarik selepas seminar Hari Santri Nasional, Jumat (21/10/2022) malam di Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pua, dan sehabis upacara besoknya di Lubuk Pandan.

Saya mengajak para santri, terutama yang senior setingkat mahasiswa. Terbilang "guru tuo" kalau di pesantren Madrasatul 'Ulum itu.

Ya, diskusi sejarah hari santri yang mesti dimatangkan oleh santri, serta implementasinya di tengah kehidupan pesantren saat ini.

Yakni, pentingnya mengembangkan budaya literasi di kalangan santri, khusus di Madrasatul 'Ulum tersebut.

Kuncinya, adalah aktif berdiskusi sesama santri, memanfaatkan alumni yang sudah punya nama saat ini di luar, untuk memberikan motivasi santri.

Literasi tentu tidak sekedar adanya sebuah pustaka. Namun, bagaimana pustaka itu aktif, bergerak dan berkreasi untuk menumbuhkan nilai-nilai intelektual santri.

Penting kajian diskusi dibukukan, untuk generasi mendatang. Saya menantang santri senior itu, untuk menumbuhkan budaya menulis, dan bisa hadir buku sejarah ulama setiap kali momen hari santri.

Apalagi, momen hari santri kali ini mengangkat tema, berdaya menjaga peradaban kemanusiaan. Sebuah judul yang sangat penting untuk nasionalisme para santri.

Meminimalisir pergerakan garis keras di kalangan santri dan pesantren tentunya. Sesuai ajaran ahlussunah wal jamaah, bahwa santri harus toleran, mampu jadi rujukan untuk jalan Islam rahmatan lil alamin.

Dan ini adalah warisan ulama dulu yang patut kita lestarikan, dalam mengembangkan pesantren berbasis surau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun