Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kajian Fiqh Shalat Berjemaah dalam Pelatihan Imam dan Khatib

5 Oktober 2022   19:34 Diperbarui: 5 Oktober 2022   19:41 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustadz Oktarizal menyampaikan materi pertama soal fiqh shalat berjemaah. (foto dok damanhuri)

Fiqh shalat berjemaah. Ini tema yang diangkat dalam pelatihan imam dan khatib se Padang Pariaman, di Hotel Rocky, Bukittinggi, Rabu (5/10/2022).

Pelatihan yang diadakan Biro Kesra Pemrov Sumbar, dengan pokok pikiran Muhammad Ridwan, anggota DPRD Sumbar dari PKS Dapil Padang Pariaman dan Kota Pariaman.

Oktarizal, pembicara pada sesi pertama ini sengaja beracara dengan sistem diskusi, menyangkut soal shalat berjemaah di lingkungan masing-masing imam dan khatib yang ikut pelatihan angkatan kedua itu.

Guru Pesantren Arrisalah ini mengakui, semua peserta adalah imam dan khatib yang sudah mafhum dengan hukum atau fiqh shalat berjemaah.

Dia minta masing-masing peserta menuliskan keutamaan shalat berjemaah, lalu tulis kendala apa yang membuat kurangnya masyarakat melakukan shalat berjemaah, dan kemudian tulis juga solusi apa bisa diberikan selaku imam dan khatib.

Banyak persepsi dan pandangan, soal kendala selama ini yang membuat surau dan masjid lengang. Mulai dari kurang sejalannya perbuatan dan perkataan imam itu sendiri hingga pengurus masjid yang jarang atau sama sekali tak di masjid shalatnya.

Nah, kendala penting dicarikan solusinya. Ya, oleh imam dan khatib yang tengah mengikuti pelatihan dari pokir anggota dewan PKS ini.

Iskandar Bustami, seorang peserta dari Masjid Al-Furqon Lubuk Alung, menyampaikan keunggulan masjidnya.

Ratusan jemaah tiap waktu, terutama Magrib dan Subuh. "Intinya, pengurus masjid harus kompak, transparan, dan duluan tiba di masjid," ujar dia.

Masjid itu, kata Iskandar Bustami, menyediakan air minum, bahkan kalau hari hujan tersedia payung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun