Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Rindu Naik Kereta Api dari Padang ke Payakumbuh

4 Oktober 2022   19:04 Diperbarui: 4 Oktober 2022   19:08 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta api sedang jalan di stasiun Lubuk Alung menuju Padang, sore menjelang senja. (foto dok damanhuri)

Saya belum merasakan enaknya naik kereta api dari Lubuk Alung ke Bukittinggi dan Payakumbuh. Namun, cerita orang tua-tua dulu, perjalanan sejauh itu dengan kereta cukup mengasyikan.

Jalan berliku, jembatan tinggi menembus Lembah Anai, terus tanjakan dan lobang kalam, tentu perjalan itu melahirkan kisah tersendiri.

Kisah yang tidak sama dari seluruh penumpang. Tergantung cara pandang dan cara menikmati perjalanan dengan kereta api.

Tak heran, banyak orang merindukan kembali hadirnya jalur transportasi kereta dari Padang ke Payakumbuh. Apalagi kodisi jalanan macet, yang kalau musimnya, Padang - Payakumbuh itu bisa tujuh sampai delapan jam.

Beda halnya, jika naik kereta yang tidak kenal macet. Bebas hambatan, nyaman dalam perjalanan. Sayang, jalur kereta api Padang - Payakumbuh sudah lama matinya.

Yang ada dan akti saat ini, adalah Padang - Pariaman dan Padang - Kayu Tanam, dan sebaliknya. Jalur ini terus ditingkatkan pelayanannya.

Hampir semua simpang dan jalan mobil yang dilewatinya, pakai palang pintu. Tentu ini akan mengurangi angka kecelakaan kereta api.

Memang, dalam tahapan pengerjaan dan sebenar lagi akan selesai dengan baik. Kendaraan motor yang kian banyak, begitu pula mobil, dengan sendiri sudah teratur saat kereta lewat.

Ada petugas jaga palang pintu, yang tiap waktu kereta lewat dan balik, palang pintu tertutup, dan kendaraan berhenti dan sabar menunggu kereta lewat.

Banyak mahasiswa yang menggunakan kereta untuk pulang pergi Pariaman - Padang. Selain ongkosnya murah dan terjangkau, mahasiswa UNP, Tamsis, Bung Hatta, itu stasiunnya dekat dari kampusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun