Akankan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang digagas Gerindra dan PKB, ditopang oleh gotong royong ala PDI Perjuangan?
Segala kemungkinan bisa saja terjadi. Politik masih dinamis. Bisa jadi kekuatan Gus Muhaimin Iskandar, Ketum DPP PKB bersatu dengan Puan Maharani yang ditopang oleh Gerindra, atau bisa jadi Prabowo Subianto - Puan Maharani yang didukung penuh oleh PKB.
Yang jelas, Ketua DPR RI Puan Maharani sedang berkomunikasi tiga arah. Ya, komunikasi politik dengan Prabowo Subianto lewat naik kuda bareng. Dan adebgan ini tentu memberi isyarat tersendiri.
Tadi, Ahad (25/9/2022), Puan Maharani bersama rombongan PDI Perjuangan melakukan ziarah ke Kalibata, makamnya Taufik Kiemas dengan Gus Muhaimin Iskandar dan rombongan PKB.
Istilah sandal jepit pun viral. Gus Muhaimin Iskandar dari trah Nahdliyyin sedangkan Puan Maharani dari trahnya Marhaenisme. Sungguh sajian politik santun yang dimainkan Gus Muhaimin Iskandar belakangan ini, dalam menapaki bangsa dan negara ini.
Sebelumnya, Gus Muhaimin Iskandar bersafari di Magelang. Juga bersama Prabowo Subianto. Tepatnya di pesantren asuhan Ketua DPW PKB Jawa Tengah, bertemu dengan sembilan kiai khos.
Bagi Gerindra dan PDI Perjuangan, momen ziarah dan silaturahmi dengan ulama dan kiai, adalah upaya untuk melenturkan pergerakan partai, tanda mereka juga ikut dan mendukung pergerakan ulama dalam membangun pendidikan di tengah masyarakat.
Namun, bagi PKB ziarah dan bertemu kiai adalah khasnya pergerakan partai. PKB adalah partai yang didirikan PBNU tahun 1998. Bahkan, sebelum suksesi kepemimpinan, ziarah dan silaturahmi sudah menjadi agenda rutinnya PKB.
Gus Dur, salah seorang tokoh bangsa dibalik hadirnya PKB di tengah perpolitikan bangsa dan negara ini, sangat paham dan meyakini adanya petunjuk "langit" lewat sowan ke ulama dan ziarah kubur tersebut.
Sepertinya, pergerakan tiga partai besar ini, PDI Perjuangan, Gerindra dan PKB sedang mencari formulasi yang cocok dan bagus untuk 2024 nanti.