Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Merangkai Kata Menghadirkan Kisah Inspiratif, Hobi yang Bermanfaat

20 September 2022   08:21 Diperbarui: 20 September 2022   08:24 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Arah Kemandirian Pertahanan, hadiah dari penulisnya Agus Setiadji. (foto dok damanhuri)

Sepertinya hobi ketika kecil dengan hobi setelah berumah tangga, adalah hukum alam. Situasi dan kondisi yang membuat semua hobi berubah. Faktor usia jelas, menjadi pemicu utamanya, sehingga restu atau tidaknya pasangan hidup, itu relatif.

Seiring menekuni dunia tulis-menulis, saya pun punya hobi membaca buku. Buku apa saja, yang penting menarik untuk dibaca, saya baca.

Buku novel sering dan banyak saya baca. Biografi orang sukses, kisah inspiratif pun suka saya membacanya. Buku politik, agama, sangat banyak saya punyai.

Hanya saja prekwensinya sedikit menurun, lantaran dunia digitalisasi telah merambah kehidupan masyarakat. Sehingga saya pun sudah jarang beli buku.

Dulu, sebelum internet menjamur, hp masih lazim SMS, saya nyaris selalu sepekan ke toko buku. Beli buku baru, dan sesekali beli buku bekas.

Mungkin karena pasangan hidup saya kurang minat membaca, ketika saya menghabiskan waktu hanya dengan buku, istri pun jadi risih. Ada kesan tak suka dia terhadap hobi itu. 

Namun, dia tidak pernah menyampaikan. Hanya lewat sikap. Ketika libur kerja alias di rumah saja, biasanya banyak buku yang selesai saya baca.

Kalau bagus buku itu, biasanya saya buat pula resensinya. Itu tadi, saya hobi menulis, membaca pun jadi hobi tersendiri yang susah untuk merubahnya.

Saya sudah merasakan, bahwa membaca buku itu laksana laksana sejiwanya roh dengan badan. Hidup terasa kering dan dan hambar ketika tidak membaca.

Apalagi ketika sedang sakit yang diistirahatkan di rumah atau dirawat di rumah sakit, wah semakin banyak buku habis terbaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun