Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Humor Membongkar Sekrup dan Mur Logika

11 September 2022   09:12 Diperbarui: 11 September 2022   09:27 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Humor tidak saja membuat suasana cair dan bersahabat. Tetapi membuat jiwa merdeka, terasa plong dari berbagai tekanan dan himpitan beban kerja.

Makanya, setiap pekerjaan membutuhkan humor. Lewat humor itu, pekerjaan berat, beban pikiran yang menggunung akan tuntas dan selesai bagaikan air mengalir saja.

Institut Humor Indonesia Kini atau IHIK3 berhasil menjadikan humor sebagai sebuah kebutuhan dalam hidup. Lewat buku Humor At Work: Kerja Gembira, Usaha Berjaya, lembaga ini menguliti humor dengan segala pernak-pernik, serta manfaat yang dapat dihasilkan dari humor itu sendiri.

Humor sehat alat, tulis Seno Gumira Ajidarma, humor itu berfungsi membongkar sekrup dan mur logika kita yang ketat dan penuh disiplin, agar mampu membangun konstruksi pemikiran baru, bukan kembali pada yang lama, yang hanya baik bagi kelompok teruntungkan. 

Semua lingkungan kerja pasti membutuhkan humor. IHIK3 berbagi pengalaman, konsep dan teori implementasi humor kerja yang sudah sesuai dengan budaya Indonesia.

Menurut IHIK3, humor itu serius. Serius untuk diterapkan dalam dunia kerja yang terlalu serius karena manfaatnya juga serius.

Buku cetakan Juli 2022 ini disajikan secara apik dan menggelitik oleh banyak penulis yang mendirikan dan yang jadi peneliti di lembaga itu.

Humor, jauh lebih penting dari yang lain. Karena dengan humor itu hidup jadi bersemangat. Tentu, tidak semua orang yang pandai dan mau berhumor. Namun, semua orang akan dengan senang menikmati humor.

Hebatnya, humor boleh terdengar sepele, tetapi sudah membuat para ahli dari berbagai bidang dan keilmuan pusing tujuh keliling. "Di sinilah humornya humor," tulis Ulwan Fakhri.

Menurut Danny Septriadi, di dalam ilmu komunikasi inilah humor masuk menjadi alat pembasah untuk memperlancar komunikasi di berbagai arah sesuai kebutuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun