Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Utamakan Pendidikan Akhlakul Karimah

8 September 2022   11:25 Diperbarui: 8 September 2022   13:30 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar dua tahun saya di Surau Baru, pusat Pondok Pesantren Darul Ulum Padang Magek, banyak sekali pelajaran dan kedewasaan yang saya rasakan.

Tinggal di Surau Bawah, dan setelah ikut dalam satu kelompok, dan memilih tinggal di Surau Gaek Peto, di belakang Surau Baru.

Kala itu, pesantren dibawah pimpinan Suhaili Ya'kub. Bersama dia banyak guru-guru senior yang ikut mengajar di pesantren itu.

Ada H. Kakan, Ali Nurdin Manjang, M. Nur. Mereka semuanya tenaga pengajar pagi, dan Manjang malam hari dengan seluruh santri senior, mengaji di atas anjung Surau Ateh.

Sementara, di asrama bersama santri, ada Iskandar Tuanku Kuniang, Anwar Tuanku Sutan Marajo, M. Jalil Tuanku Majolelo, Syahrial Tuanku Sati dan lainnya.

Kegiatan latihan dakwah alias muhadarah, dilakukan seminggu sekali dengan bergantian tempat di surau yang tiga.

Yakni, Surau Baru, Surau Tabiang, dan Surau Tungga. Para santri dan guru yang tampil pun bergantian, sehingga muhadarah berjalan dengan sangat mengasyikan.

Yang menjadi tumpuan dan titik akhir dari pembentukan akhlakul karimah para santri, adalah pendidikan dan praktek shalat berjemaah setiap waktu.

Sepanjang santri tidak keluar pesantren, pelaksanaan ibadah wajib secara berjemaah itu wajib hukumnya. Bagi santri dan guru yang melanggar, ada sanksinya diberlakukan.

Sebab, shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Dari shalat berjemaah itulah para santri terlatih disiplin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun