Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Upacara Peringatan HUT Proklamasi Pakai Sarung di Madrasatul 'Ulum

17 Agustus 2022   11:09 Diperbarui: 17 Agustus 2022   11:12 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara peringatan HUT Proklamasi RI di Ponpes Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan. (foto dok taufik)

Pagi Rabu (17/8/2022), santri Ponpes Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan sudah merapikan barisan masing-masing kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya di halaman depan pesantren itu.

Upacara peringatan HUT Proklamasi RI yang ke-77 siap untuk dilaksanakan. Semua santri dan majelis guru serta pimpinan pesantren berupacara dengan pakai sarung.

Ya, khas pakaian kaum santri dan ulama. Peci mereka disematkan dengan merah putih, melambangkan pentingnya arti sebuah bendera bangsa dan negara itu ditanamkan dalam jiwa santri.

Lengkap. Semua ketentuan dalam upacara 17 Agustus, pun di pesantren itu dilaksanakan dengan sangat sederhana.

Pembacaan teks proklamasi dan Pancasila, serta menaikan bendera merah putih yang diiringi dengan lagu Indonesia raya, menjadi perenungan tersendiri dalam memaknai kemerdekaan itu sendiri di kalangan kaum santri.

Doa sebagai kekuatan dalam beragama, pun dibacakan dengan khusyuk, seraya bermohon pada Yang Kuasa agar para pahlawan yang syahid di medan juang diberi tempat yang layak.

Damanhuri sebagai pembina upacara dalam amanatnya menyampaikan penting menggali sejarah perjuangan bangsa.

Kemerdekaan Indonesia yang sudah 77 tahun dinikmati ini, adalah perjuangan seluruh rakyat, yang di dalamnya juga termasuk kaum santri dan ulama.

"Utang bagi kita generasi saat ini, mengisi dan merawat kemerdekaan ini dengan ikut berkontribusi terhadap bangsa melalui aktivitas kita masing-masing," kata dia.

Giat belajar, mengejar cita-cita, dan selalu menghormati dan memuliakan guru. "Tanpa guru, kita tidak ada artinya. Sama dengan pejuang kita dulu, tampa dia berjuang dengan gigih, kita tak akan menikmati kemerdekaan ini," sebutnya.

Pimpinan Ponpes Madrasatul 'Ulum Buya Marulis Tuanku Mudo menyebutkan, upacara ini terlaksana karena semangat para santri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun