Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengembalikan Kejayaan Kelapa dan Pinang di Padang Pariaman

28 Juni 2022   15:36 Diperbarui: 28 Juni 2022   15:42 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dialog dan diskusi yang menantang, soal tanaman kelapa dan pinang di Padang Pariaman yang dikenal dengan nama luasnya, Piaman dalam grup WA Padang Pariaman Bersatu.

Menantang, karena kelapa adalah jenis tanaman tua yang paling banyak tumbuh di daerah ini. Semua orang di kampung ini sepakat, kalau kelapa Piaman rancak. Santannya pekat, buahnya menenggang, tak perlu pupuk, lama berbuah.

Adalah Arisal Azis, seorang tokoh terkenal, pemilik Indah Cargo yang dalam chatingannya menuliskan, kalau karambia, kelapa dalam bahasa daerah Piaman ini adalah produk tanaman andalan. Kalau ditebang lalu tidak ditanam kembali, nanti karambia hargany sama dengan emas.

"Mahal dan langka," tulis dia dalam grup tersebut. Kalau berdiskusi untuk kemajuan kampung kita, saya sangak setuju. Kita harus bersatu untuk kemajuan kampung, terutama di bidang sosial, agama, wirausaha.

"Kita rata-rata bergabung di organisasi Piaman hanya banyak maota, dan tidak jelas yang diomongkan. Mestinya kita harus berpikir, bagaimana kehidupan dunsanak kita di rantau dan di kampung," tulis dia mengajak. 

Arisal Azis minta, kalau dapat dunsanak di kampung tolong dibuat pembibitan kelapa yang ungul. "Nanti kita beli dan kita bagikan ke dunsanak yang punya tanah tapi tidak punya uang buat bali bibit kelapa dan pinang," ulas dia secara tertulis.

Menurutnya, Mayunis punya ilmu pembibitan. Mulailah dari kini buat pambibitanya. "Saya bukan ria. Dan saya mencoba mengajak urang awak yang sukses di rantau untuk bahu-mambahu, kompak dalam bidang sosial, agama, dan wirausaha. Tetapi tidak bisa saya ajak nampaknya. Karena punya pemikiran yang berbeda tujuanya. Setiap berbuat tujuanya politik," sebut Arisal Azis lagi.

Dia menilai dan ingin, kalau dapat berbuat itu tujuanya amal pahala dan ridho Allah SWT semata. Kepada Happy Neldy, Arisal Azis minta untuk melakukan koordinior soal pembibitan kelapa super dan pinang itu. Berapa pun biayanya, dia yang akan mencarikan solusinya.

Kelapa, semuanya bisa diolah dan jadi. Sabutnya bisa jadi barang ekpor, dan sabut kelapa Piaman ini bernilai tinggi, nomor satu kualitasnya di Indonesia.

Happy Neldy, Ketua DPC Gerindra Padang Pariaman sangat mendukung semua ide dan gagasan Arisal Azis ini. "Kalau diprogramkan taman kelapa dan pinang, mungkin masyarakat akan terangkat ekonominya. Tiga tahun setelah ditanam, kelapa menghasilkan," tulis tokoh masyarakat Lubuk Alung ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun