Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jalan Longsor, Akses Terputus, Lahan Pertanian Masyarakat Punah

25 Juni 2022   09:03 Diperbarui: 25 Juni 2022   09:05 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan longsor di Sungai Buluah Timur Jumat sore kemarin, membuat akses terputus, lahan pertanian punah. (foto dok trismayeni)

Hujan lebat mentuyuh, Jumat (24/6/2022) petang membuat jalan di Kapalo Banda, Nagari Sungai Buluah Timur longsor, dan tak bisa lagi dilewati kendaraan.

Walinagari Sungai Buluah Timur Zulkifli menyebutkan, longsor dan terban jalan ini bukan karena hantaman air Sungai Batang Anai. Tetapi, hujan lebat, dan air dari bukit "mencoroh" saja turunnya.

Sejak Jumat petang itu, katanya, jangankan kendaraan mobil dan motor, pejalan kaki saja susah untuk lewat.

"Hanya tinggal sedikit, dan ancaman lurah yang curam akibat longsor, membuat pejalan kaki gamang lewat," ulas dia.

Menurutnya, longsor ini terjadi akibat tidak ada drainase jalan yang akan mengalirkan air hujan. Air hujan yang langsung ke jalan, dengan sangat lebat, dirasa tak sulit untuk memunahkan jalan yang sudah diaspal ini.

Kini, katanya, akses masyarakat Sikulek terputus. Keluar masuk ke kampung itu harus berputar jauh ke Pasar Usang atau ke Kampung Apar.

Zulkifli menyebutkan, akibat longsor itu lahan pertanian masyarakat Kapalo Banda pun punah dan hancur.

"Solusi dari longsor ini, adalah perlunya drainase jalan, agar air bisa tersalurkan," katanya.

Namun, sebut Zulkifli, membuat drainase itu yang susah akibat pipa besar PDAM yang menghalangi.

Pipa besar sepanjang jalan itu, sejak dari pusat sumber airnya di Salisikan dan Sikulek, membuat pembangunan jalan tak sempurna.

"Pipa besar itu langsung disandarkan ke bukit yang berdasar napar, dan sangat tidak bisa lagi diwujudkan drainase jalan," keluhnya.

Atas kejadian itu, Walinagari Zulkifli telah memberikan laporan ke Pemkab Padang Pariaman melalui BPBD.

"Kita berharap, ini secepatnya diperbaiki. Sebab, jalan ini akses paling cepat dan singkat menuju ibu nagari Sungai Buluah Timur di Salisikan," harapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun