Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Jembatan Bukik Lubuk Alung yang Kian Terancam

17 Juni 2022   00:38 Diperbarui: 17 Juni 2022   06:34 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembungkus kaki jembatan Bukik Lubuk Alung punah oleh derasnya aliran air sungai suatu waktu. (foto dok damanhuri)

Keras dan kuatnya aliran air Sungai Batang Anai sepertinya tak mampu dinding kaki Jembatan Bukik Lubuk Alung untuk bertahan.

Kupak oleh derasnya air, kini membuat ngeri mata memandang kaki jembatan di jalan lingkar Duku - Sicincin itu. Kelanjutan pembangunan jalan yang dirintis sejak 2003 itu pun tak jelas ujung pangkalnya.

Sepertinya, jalan yang dirancang cukup lebar itu akan hilang ditelan waktu. Apalagi gonjang-ganjing pembangun jalan tol Padang Pariaman - Pekanbaru sedang hangat pula saat ini.

Buktinya, rusaknya jembatan yang berdiri di Bukik Lubuk Alung ini tak jadi perhatian oleh pemerintah. Meskipun jalan lingkar itu belum diaspal, jembatan itu tetap saja ramai oleh kendaraan masyarakat dari dan ke Salibutan dan Gantiang Koto Buruak.

Masyarakat Salibutan dan Gantiang ini bila hendak ke Lubuk Alung pasti lewat jembatan itu, karena dekat jarak tempuhnya, bila dibandingkan dengan melewati jalan Sikabu Lubuk Alung.

Jalan lingkar itu dibangun adalah upaya pemerintah membuat solusi macet Pasar Lubuk Alung dan Sicincin. Macet yang tiap hari.

Apalagi musim libur dan lebaran, macetnya minta ampun. Jalan lingkar sebagai solusi pun ada bentunya untuk diaspal seiring selesainya pembangunan empat jembatan panjang sepanjang Buayan ke Sicincin.

Entah karena apa, hanya dari pintunya di Buayan Lubuk Alung hingga Main Stadion di Sikabu jalan itu diaspal licin.

Seterusnya masih jalan tanah. Merimba sebagian besarnya kiri kanan jalan, dan sebagian sudah dibangun dengan pembangunan yang bisa dibongkar.

Karya besar mendiang Bupati Muslim Kasim dan dilanjutkan oleh Bupati Ali Mukhni ini sepertinya dikalahkan oleh pembuatan jalan tol yang sedang heboh saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun