Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tradisi Malam Sajadah dengan Mendoa Bersama

30 April 2022   02:12 Diperbarui: 30 April 2022   02:14 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Berkah sesaat sebelum buka puasa. (foto dok damanhuri)

Malam 27 Ramadhan juga disebut sebagai malam "sajadah" di Padang Pariaman. Malam itu ada kenduri mendoa di masjid dan surau, terutama di perkampungan daerah itu.

Terjadinya perbedaan awal mulai puasa, maka malam sajadah pun terjadi dua kali. Yakni Kamis dan Jumat malam.

Tradisi malam sajadah itu terjadi tiga kali oleh masyarakat kampung. Yakni malam 25, 27, dan malam 29.

Juga disebut sebagai "sajadah kenek, gadang dan sajadah bungsu". Puncaknya, sajadah pertengahan malam 27 itu.

Hampir semua isi kampung hadir dan ikut meramaikan surau. Usai shalat Tarawih, masyarakat mufakat tentang "onggok daging" dari seekor kerbau yang disembelih saat lebaran.

Tahun ini, seonggok daging seharga Rp140 ribu. Semua masyarakat membeli daging kerbau yang disembelih secara bersama itu.

Bagian Nan Sabaris lama dan Sintuak Toboh Gadang, membatai di surau itu sudah tradisi lama yang terus lestari.

Hampir semua surau menyelenggarakan itu. Sebab, surau itu melakukan Shalat Idul Fitri.

Sementara, di VII Koto Sungai Sariak, tak begitu banyak yang menyembelih di surau. Tradisi ini sudah berpindah ke pasar.

Jadi, malam sajadah ini adalah untuk melunasi beli onggok daging, sesuai pesanan masyarakat di awal puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun