Pesantren Madrasatul 'Ulum menerima piagam statistik pesantren yang diterbitkan Kemenag RI dari Ketua Yayasan. (foto dok damanhuri)
Momen "Basafa Buya Lubuk Pandan", Jumat (21/1/2022) malam diisi dengan sejumlah rangkaian kegiatan yang memberi arti. Di mulai dengan latunan zikir dan tahlil bersama, sebagai hadiah dari yang ikut membaca itu kepada sejumlah buya yang telah ikut mendirikan dan membesarkan Pesantren Madrasatul 'Ulum.
Bergema, dan tentu lewat bacaan yang khusu' akan menjadi nilai tersendiri, pada momen mengenang hari wafat para pendiri dan pimpinan serta orang tua rohani para santri dan alumni yang datang dari berbagai nagari malam itu.
Dan kegiatan itu akan dijadikan kalender tahunan pesantren yang terletak di Kampung Guci, Nagari Lubuk Pandan ini. Lalu, di komplek makam Buya Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah, Buya Marzuki Tuanku Labai Nan Basa, serta Uwai Hj. Gadis, para urang siak membaca wirid "badikie" dari awal sampai akhir.
Tentu, manfaat dari tahlil dan badikie, di samping hadiah pahala untuk buya dan keluarga yang bermakam di komplek pesantren, juga sekalian mendiang Buya Iskandar Tuanku Mudo dan Buya Buchari Rauf, yang bermakam di luar pondok itu. Haulnya disamakan, lantaran menjalin kebersamaan dari seluruh alumni pesantren itu sendiri.
Ketua Yayasan Syekh Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah Masrizal menyampaikan perkembangan pesantren terus dilakukan. Sekarang, bangunan lantai tiga sedang dikerjakan. Lantai tiga akan diisi dengan lokal, tempat santri belajar nantinya.
Begitu juga soal belajar dan mengajar, juga terjadi peningkatan yang cukup berarti. "Kini, Pendidikan Kesetaraan telah jalan, dan dimulai sejak beberapa waktu lalu," ungkap Masrizal, mantan anggota DPRD Padang Pariaman yang terbilang cucu Buya Abdullah Aminuddin ini.
Lalu, Buya H. Anwar, seorang alumni tahun 1970 yang kini aktif di Canduang, Kabupaten Agam ikut memberikan motivasi kepada santri dan alumni serta jemaah yang hadir.
Kata dia, dulu menuntut ilmu tidak semewah zaman sekarang. "Dulu, kita tak pakai listrik. Ruangan belajar hanya surau kayu. Tapi semangat untuk mengaji luar biasa," kata dia.
Sementara, Wakil Kepala Pendidikan Kesetaraan Madrasatul 'Ulum Kasmir menjelaskan, bahwa agenda baru tahunan setiap kali Basafa Buya, adalah pemberikan penghargaan, yang dikemas dalam "PPMU Award", sebagai motivasi, sekaligus penghargaan dari pesantren kepada alumni dan santri yang dianggap punya prestasi tertentu.
Ada 10 nama yang merupakan alumni dan santri yang diputuskan bersama untuk mendapatkan penghargaan itu, dengan sejumlah kategori. Ada kategori pengembangan pesantren yang diberikan kepada Buya Ja'far Tuanku Imam Mudo, seorang alumni dari Aripan Solok, yang kini mengasuh Pondok Pesantren Darul 'Ulum Padang Magek, Kabupaten Tanah Datar.