Penetapan nama Nusantara sebagai ibukota negara di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur menuwai banyak interpretasi.
Meskipun dalam pembahasan dan penetapan di DPR, hanya PKS yang tidak setuju dengan nama itu, di kalangan masyarakat tetap saja menjadi ramai dalam jagat pembicaraan.
Baik di dunia nyata apalagi di dunia maya. Kata Nusantara seolah menohok dan menjadi momok untuk menaikan satu identitas daerah, dan dianggap menghilangkan NKRI yang lebih kokoh.
Tentu penetapan nama ini tak pula sembarangan, dan asal ditetapkan oleh pemerintah dan DPR. Ada banyak usulan dan keinginan dari banyak orang dan kelompok masyarakat di negeri ini yang ditampung sebelumnya.
Nusantara atau kepulauan, setidaknya mengartikan simbol bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Ada banyak pulau besar dan kecil, yang belum semuanya tergarap secara maksimal.
Kekayaan akan pulau juga dibarengi dengan kekayaan alam dan lingkungan di pulau. Dari Sabang sampai Merauke berjejer pulau-pulau, dan disatukan dengan konsep Nusantara.
Beda budaya dan tradisi, akan menjadi lambang kekokohan Nusantara di masa mendatang. Masing-masing pulau tak lagi menegakkan ego budaya dan adatnya yang hebat.
Melainkan saling menghargai dan menghormati antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan itulah Nusantara yang tersirat dari pesan tersembunyi dari penetapan ibukota negara beberapa waktu lalu.
Oleh media internasional, eksposnya luar biasa. Indonesia sedang dapat pujian yang amat sangat menakjubkan.
Dengan ini, Indonesia sedang meneguhkan peradabannya sendiri yang memang kaya dari dulunya.
Mandiri, dan punya dampak yang amat luar biasa pengaruhnya terhadap identitas bangsa. Melengkapi semua kata Nusantara yang sudah dimulai dengan menamai gedung DPR dengan Nusantara.
Tentu yang kontra dengan penetapa IKN ini, bagian dari dinamika pembangunan bangsa itu sendiri yang mesti dirawat dengan baik. Ibarat membuat gulai, ada banyak bahan yang mesti dimasukan kuali. Namun, yang punya nama tetap satu, misal gulai kepala ikan.
Padahal, ikan tanpa santan kelapa, tanpa garam, dan alat lainnya tak terasa enak. Malah tak ingin memakannya. Bila digulai dengan baik, ikut semua komponen, rasanya enak, membuat yang memakannya lupa akan segala-galanya.
Penamaan Nusantara, tentu menjadi bagian dari upaya politik internasional dalam memberikan yang terbaik. Menjelaskan kepada dunia luar, bahwa inilah Indonesia. Punya banyak pulau, kaya akan potensi alam dan budaya, serta keindahan alam yang tak terkira.