Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bangunan Ramah Gempa Sangat Penting

17 Januari 2022   16:47 Diperbarui: 17 Januari 2022   17:16 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekuatan 6,7 SR gempa Banten beberapa hari lalu, berbanding sama dengan gempa Sumbar 2009 silam.

Tentu jumlah korban jiwa dan punahnya bangunan tidak sama. Gempa Sumbar menghancurkan Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman.

Belajar dari gempa besar 30 September 2009 tersebut, kini bangunan rumah masyarakat dibuat kokoh dan kuat.

Tak mudah roboh ketika hentakan gempa datang tanpa pemberitahuan. Seluruh rumah korban gempa, dibangun kembali dengan memakai konstruksi ramah bencana.

Beda dengan kondisi seperti sebelum gempa datang, banyak bangunan rumah yang tidak pakai cakar ayam. Tak ada besi penyangga, sehingga gempa datang dengan mudahnya bangunan itu rata dengan tanah.

Pengalaman pribadi saya kala itu. Rumah orangtua dan rumah mertua yang saya tinggali bersama keluarga punah oleh kuatnya goyang gempa 6,7 SR tersebut.

Lama bangkit dari keterpurukan itu. Butuh tenaga membersihkan sisa gempa yang menumpuk oleh bahan bangunan yang banyak kapurnya ketimbang semen.

Ada sebulan lamanya mengungsi, baru bisa kembali memulai bangunan. Ya, dimulai dengan kekuatan yang ramah gempa.

Ada kekuatan besi penyangga yang disebut dengan cakar ayam oleh orang tukang bangunan.

Belum lagi bangkit dari rasa trauma yang cukup menyayat hati. Hanya keimanan yang kuat membuat kita mampu keluar dari duka yang mendalam tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun