Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Goro Gapoktan Guguak Saiyo Mandiri, Buat Saluran Irigasi Toboh Binu

28 November 2021   13:05 Diperbarui: 28 November 2021   13:18 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

membuat saluran airigasi dari Sungai Batang Ampalu. (foto dok hasanuddin)

Air Sungai Batang Ampalu dijadikan potensi untuk pengembangan lahan sawah masyarakat di Toboh Binu, Korong Guguak, Nagari Lurah Ampalu, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman. 

Adalah Gabungan Kelompok Tano (Gapoktan) Guguak Saiyo Mandiri, Kamis (25/11/2021) masyarakat petani yang tergabung di berbagai kelompok tani yang menjadi garapan Gapoktan itu melakukan gotong royong, membuat saluran air air dari sungai ke bandar irigasi. 

Hasanuddin, Seksi Pengembangan Gapoktan Guguak Saiyo Mandiri yang memimpin jalannya gotong royong itu menyebutkan, pembuatan saluran air dari sungai ke irigasi ini amat penting, karena sawah di seputaran Toboh Binu ini amat bergantung pada adanya irigasi. 

"Alhamdulillah, dengan melakukan gotong royong secara rutin, akhirnya air bisa masuk sawah, dan tentunya masyarakat akan rutin turun ke sawah sebagai sumber utama kehidupan masyarakat kampung," kata dia. 

Menurut dia, dalam Gapoktan Guguak Saiyo Mandiri ada empat kelompok tani dan satu Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggrek yang bergabung. Melalui kelompok itulah masyarakat mengembangkan lahan sawah yang ada di Korong Guguak ini.

Hasanuddin menyebutkan, keberadaan Irigasi Toboh Binu sebenarnya sudah lama. Namun, karena kurang terawat, akhirnya irigasi itu punah. Malah masih ada jejak bangunan batu irigasi itu. Nah, gotong royong bersama Kamis kemarin itu, di samping membuat ampangan Sungai Batang Ampalu sebagai arus utama pemasukan air untuk irigasi ini, juga sekalian membersihkan kembali irigasi yang bersemak dan punah tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun