Mohon tunggu...
Damae Wardani
Damae Wardani Mohon Tunggu... broadcaster, MC -

"Write to look for the meaning of life." Tinggal di http://jalandamai.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Solusi Parcel Lebaran Praktis dan Berkah

3 Juli 2016   09:00 Diperbarui: 3 Juli 2016   13:21 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang lebaran, tak hanya mudik yang jadi tradisi menarik di Indonesia. Saling berbagi parcel pun turut mewarnai semaraknya penyambutan Hari Raya Idul Fitri. Mulai perusahaan, kantor pemerintah, lingkungan masyarakat sekitar, sampai lingkup keluarga besar, tak ada yang ketinggalan berbagi parcel. Isi parcel pun sangat beragam, ada yang sesuai background pemberi, ada juga yang bersifat umum.

Parcel tematik (selaras dengan latar belakang pemberi), seringkali diberikan oleh perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang --yang bisa langsung dipakai atau dimakan. Jelas, produk itulah yang akan dikemas menjadi parcel, lengkap dengan kartu ucapan. Contoh, perusahaan A memproduksi gadget, tentu perusahaan tersebut cencerung akan memberi parcel berupa gadget, kadang sekaligus sepaket sama voucher pulsanya.

Lain hal jika perusahaan bergerak di bidang jasa, biasanya sengaja membuat "sesuatu yang spesial", diberi label nama perusahaan, baru dibungkus jadi parcel. Seperti jam dinding, tas belanja, baju, kain/bahan batik, dll yang semuanya diselipkan tulisan nama perusahaan. Meski begitu, perlu ditekankan bahwa sebenarnya tak ada tolak ukur standarisasi parcel yang mewajibkan isi parcel harus begini dan begitu. Semampunya saja.

Memang, ada parcel yang sudah umum untuk diberikan. Saking umumnya, banyak toko/lapak parcel dadakan bertebaran di mana-mana. Tak sedikit pula supermarket yang sengaja menyediakan atau menerima jasa pembuatan parcel. Umumnya, parcel ini berisi aneka makanan/sembako (tanpa beras)/kue lebaran atau malah gabungan ketiganya. Parcel jenis ini lebih sering diberikan oleh dan untuk keluarga besar.

Ssstt.. Off the record, ya. Kadang ibu-ibu ada yang saling menukar isi parcel, lho. Parcel dari ibu A dibongkar, diambil makanannya sebagian untuk melengkapi parcel yang akan diberikan ke ibu B. Selain menghemat budget, trik ini juga bisa mengurangi energi untuk belanja parcel.. :)

Nah, untuk Anda yang tak ingin ribet mengurus belanja atau membuat parcel, Anda bisa mencoba tips ini: memesan parcel mukena. MUKENA?
Yupz!

Parcel Mukena, Praktis & Timeless Manfaatnya

Selain praktis dan tak menguras energi untuk belanja, mukena memiliki manfaat yang tak terdapat pada parcel lain. Sebagai alat solat, seperti apa pun designnya, mukena tetap up to date untuk dipakai. Timeless. Bahkan model mukena cenderung dikenal "begitu-begitu saja", meski perkembangan style mukena dalam dunia fashion terbilang pesat.

Lebih dari itu, mukena menyimpan harapan mulia dibalik pemberiannya. Selama mukena itu dipakai solat, selama itu pula, (semoga) pahala kebaikan si pemberi parcel terus mengalir. Juga, pemakainya akan selalu ingat untuk mendoakan si pemberi mukena, setiap ia selesai solat. InsyaAllah, doa yang khusyuk dan tulus dari orang yang pernah kita kasihi itu didengar oleh-Nya.

img-20160703-wa0019-5778ae8ef97a61df06e81d61.jpg
img-20160703-wa0019-5778ae8ef97a61df06e81d61.jpg
Terus, dimana bisa memesan mukena yang cocok untuk parcel dan no ribet? Saran saya cuma satu: @tongpu.mukena. Sebelumnya, saya pernah mengenalkan si Tong Pu, mukena spesial berbahan katun jepang yang bercorak limited edition, di sini. 

Upz, alasan memilih Tong Pu yang sudah saya share di artikel itu belum cukup untuk memuaskan rasa penasaran Anda? Baiklah. Jangan khawatir. 

Berikut tiga model terbaru dari Tong Pu yang selalu ludes diserbu konsumen selama Ramadhan, dan siap dipesan untuk parcel lebaran teristimewa.

1.  Maskulin vs Girly

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun