Tanpa ku sadari semakin hari aku semakin memintamu untuk hatiku ...
Entah pada siapa aku meminta, nyatanya aku tetap tak berani mengakuinya..
Kamu sudah menjadi candu, dan entah sejak kapan mulai menjadi alasan rinduku
Lagi..
apakah hanya semu??
Sudah sekian kali terjadi dan aku cukup tahu diri, bahwa yang aku ingini selalu berawal dari rasa benci.. dan pada akhirnya akulah yang tersakiti, tersakiti oleh perasaaan yang tak bertuan..
benciku terikat sekap, rasaku berselimutkan senyap...
diam, itu saja yang sanggup aku lakukan. bercerita hanya pada temaram, tersenyum melukis wajah di heningnya malam. Entah pada siapa aku mampu katakan, jika yang kulukis, yang kusebut, yang kuingini tetapi yang ku benci masihlah kamu...
aku perempuan... yang hanya lewat diamku aku mengharapkanmu, namun lewat doaku .. aku tetap meminta untuk hati yang selalu menjadi pelabuhan setiap rasa  agar tetap mempunyai akhir yang baik, menjaganya untuk yang berhak
tak peduli sesering apapun gejolak itu mempermainkan sebuah perasaan ..
sehebat apapun hati memaksa, sekuat apapun rindu beradu. Aku akan tetap terus menjaga isi hati. Mahkota berharga yang kumiliki semoga kelak menjadi pantas aku persembahkan untuk sang suami...