Blora,senin(3/8) Mahasiswa KKN Undip melakukan program belajar bersama keliling dunia dengan materi pengenalan Negara-negara di Asia tenggara yang tergabung kedalam ASEAN serta mengajarkan contoh tauladan yang dapat diambil dari adanya kerja sama yang dilakukan oleh negara-negara dalam menjaga terciptanya perdamaian antar wilayah. Pelaksanaan program kali ini dilakukan dengan metode belajar sambil bermain sebagai salah satu upaya menanggulangi kejenuhan anak-anak yang tidak bisa melakukan kegiatan pembelajaran bersama seperti di sekolah, serta memberikan hiburan yang mengedukasi pada anak-anak.
Tidak hanya itu program ini juga menekankan pada membangun kebiasaan menjaga lingkungan yang dapat diterapkan sedari dini, upaya menjaga lingkungan ini dimulai dari mengganti hal kecil seperti sedotan plastik yang tidak terduga mampu menyumbang kerusakan lingkungan yang cukup besar, mengapa demikian? Adanya  volume sampah plastik yang tinggi di Kab Blora sehingga memerlukan suatu upaya untuk mengurangi sampah plastik tersebut.Â
Setiap tahun, sebanyak 1,29 juta metrik ton sampah plastik Indonesia berakhir di lautan.sedangkan Volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) milik kabupaten Blora, Jawa Tengah sendiri mengalami peningkatan menjadi 10 ton per hari dan melonjak terus seiring dengan budaya konsumtif masyarakat terhadap makanan dan minuman kemasan.
Untuk itu program ini berupaya mengajak masyarakat untuk beralih dapi penggunaan sedotan plastik ke penggunaan sedotan Reusable yakni sedotan dari bambu. hal ini sesuai dengan SDGs pada poin ke 13 yang menerangkan mengenai Climate Action (penanganan perubahan iklim). Untuk itu para anak-anak di desa kauman langsung diajarkan untuk menggunakan sedotan dari bambu sebagai salah satu bentuk dari  gerakan #NoStrawMovement