Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ketika SBY dan Fahri Hamzah "Salah Kamar" di Twitter

25 Januari 2017   17:12 Diperbarui: 25 Januari 2017   20:17 4385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Negarawan mengutamakan pupuk. Politisi menyukai karbit. 

2. Negarawan memperjuangkan generasi berikutnya. Politisi memperjuangkan keturunan berikutnya.

3. Demokrasi menjunjung kepentingan rakyat. Dinasti memanggil kepentingan anak. 

Tanpa perlu penjelasan panjang lebar, twit Anas Urbaningrum itu jelas sindiran yang cukup keras terhadap SBY. Ini masih juga ditambah sindiran dari arena lain. Misalnya sindiran Raja Butet pada pementasan teater di TIM dua hari lalu. Sang raja yang dipentaskan Butet, menasehati putranya, "Kalian kalau jadi pemimpin, jadi pemimpin yang tangguh, bukan pemimpin yang cengeng. Bukan kerjaannya curhat melulu. Ngeluh sama Tuhan kok di Twitter. Emang Tuhan follow situ?"

TWIT "MENGEMIS MENJADI BABU" FAHRI HAMZAH

Twit Fahri Hamzah wakil ketua DPR yang tak jelas parpolnya itu juga telah membuat para TKI meradang marah, menuntut Fahri meminta maaf dan disidang Mahkamah Kehormatan Dewan, kemudian dipecat dari keanggotaan DPR. Inilah twit itu: 

Fahri Hamzah @Fahrihamzah: "Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela..." Twit itu kini sudah dihapus, dan telah muncul twit permintaan maaf (24/1/2017) Fahri Hamzah @Fahrihamzah: "Tapi, apapun, kita harus berhadapan. Kepada pemangku profesi yang merasa terhina saya minta maaf. Terima kasih." 

Kemarahan para TKI itu wajar karena Fahri menyebut "anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang". Betapa rendahnya Fahri menilai para TKI yang setiap tahun mengirim devisa hingga ratusan triliun ke tanah air. Mereka bekerja jadi TKI untuk keluarganya di Indonesia dan disebut menjadi "mengemis menjadi babu". 

Entah nalar apa yang dipakai Fahri Hamzah sebagai wakil ketua DPR yang kebetulan porsi tugasnya bersentuhan dengan urusan TKI ini. Dan sikap Fahri yang "nyleneh" ini bukan kali ini saja. Sebelumnya Fahri juga diberitakan menyebut seribu TKI di Hongkong hamil dan menyerahkan anaknya ke LSM. Juga ada tuduhan, 30 persen TKI di Hongkong terjangkit penyakit HIV/AIDS.

Sementara para TKI marah, Fahri menyebut kicauannya di twiter itu tak ada hubungannya dengan penghinaan. Sebagai ketua Tim Pengawas Tenaga Kerja, da mengaku sangat mengetahui nasib pekerja Indonesia di luar negeri. Kondisinya tragis bahkan tak jarang ada yang diperbudak. (kompas.com, 25/1/2017)

Tak heran jika Koalisi 55 Organisasi Buruh Migran Indonesia di Hongkong yang tergabung dalam Lingkaran Aku Cinta Indonesia (LACI) meradang. Kicauan Fahri mereka nilai telah melecehkan martabat para pekerja Indonesia di luar negeri. Padahal hasil keringat mereka, telah menyumbang devisa 7,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 97,5 triliun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun