Bill Gates ditangkap oleh FBI bukanlah berita yang sebenarnya. Itu hanya "berita satire" yang dibuat media digital Australia pasca penangkapan pemrotes ihwal maraknya isu asal usul wabah coronavirus.
Adalah situs betootaadvocate.com yang didirikan pada 2014, tapi disatirkan juga sebagai surat kabar tertua di Australia, yang menayangkan berita satire itu, lengkap dengan gambar mirip pendiri Microsoft itu terborgol. Situs itu dibuat oleh mantan jurnalis tapi menyandang nama advocate. Entah mengapa, mungkin satire juga.
Mengapa saya menulis tentang "fakta tapi boong" ini? Berawal dari postingan di grup WA dari seorang filsuf budaya-teknologi sebut saja namanya Sarwi. Isinya berbunyi kira-kira Bill Gates ditangkap oleh ribuan polisi FBI. Di sini saya sebut kira-kira, karena  postingan WAG itu dalam bahasa Inggris. Saya potong beberapa kata penting, lalu coba googling. Nah, ternyata kabar itu mendekati hoax. Cuma satu situs yang memuatnya. Ya itu tadi betootaadvocate.com
(Apakah betul yang memposting itu seorang filsuf, budaya-teknologi bidangnya? Itu juga satire yang lain lagi. Aslinya beliau ahli keris. Satire juga. Lha piye to?)
Dengan kompetensi bahasa Inggris textbook reading yang terbata-bata, saya menerjemahkan berita satire itu. Juga mengulas apakah betoota advocate itu menurut wikipedia. Saya siarkan di Kompasiana dengan tujuan agar menjadi filter konfirmasi kebenaran atas fakta jika terjadi perluasan desas-desus lalu khalayak mencari di Google. Terbukti kemudian banyak media online di Indonesia ikutan menulis ihwal penangkapan Bill oleh FBI.
Sampai detik ini sudah ada 4 media online yang mengembangkan cerita itu. Padahal sudah berlalu 2 hari lamanya sejak Kompasiana merilis.
Tulisan saya telah mencapai hampir 12.000 pembaca. Padahal tidak dinyatakan sebagai tulisan Pilihan. Jelas bukan Headline. Sampai saat ini saya belum mengerti alur keterbacaan artikel ini. Mungkin ada yang membantu menjelaskan pada kolom komentar. Ditunggu banget. Bagaimana caranya pembaca belasan ribu menemukan artikel kompasiana.
