Wabah belum kalah. Berlawanan dengan trend menurun di beberapa bagian Asia, terutama Cina dan Iran yang sebelumnya merupakan episentrum wabah, kasus covid 19 melonjak di negara gurun Saudi Arabia. Berikut grafik kasus terkonfirnasi di beberapa negara Asia.
Juru bicara kementerian kesehtaan Saudi mengatakan 83 persen dari kasus-kasus baru adalah dari berbagai kebangsaan selain Arab Saudi sementara itu hanya 17 persen adalah warga negara Saudi.
Meskipun  jumlah kasus yang dikonfirmasi di Kerajaan terus meningkat, karena peningkatan tindakan tes, semakin banyak pasien yang juga pulih, dan jumlah kematian relatif rendah.
Kurang dari satu persen dari mereka yang tertular virus di Arab Saudi telah meninggal, sementara itu 3.555 orang, sekitar 15 persen pasien virus korona negara itu, telah pulih sejauh ini.
Arab Saudi memulai pengujian lapangan dalam beberapa minggu terakhir bulan April dengan memperluas kapasitas pengujiannya. Tim medis sejauh ini telah melakukan 1.800 kunjungan ke berbagai lingkungan di seluruh Kerajaan untuk menguji orang-orang di rumah mereka, dengan fokus pada daerah pemukiman padat pekerja. Seorang juru bicara mengatakan 170.000 pekerja telah diuji sejauh ini.
Sebagian besar kasus virus korona yang dikonfirmasi di Arab Saudi adalah dari orang-orang yang tinggal di daerah pemukiman padat penduduk, terutama lingkungan yang menampung pekerja.
Sebuah komite untuk mengatur perumahan buruh di Kerajaan telah mengambil beberapa langkah untuk mengurangi penyebaran virus di daerah padat penduduk ini. Kerajaan telah menyediakan 2.000 properti hunian alternatif yang terdiri dari 170.000 kamar yang dapat menampung 350.000 pekerja.
Enam ratus badan amal telah maju untuk menyediakan lebih dari 40.000 makanan setiap hari bagi para pekerja di Kerajaan.
Bagaimana nasib ibadah haji dan umroh?
Tampaknya harapan dan rencana mengadakan perjalanan ibadah ke Tanah Suci tetap tertunda. Pengujian covid pada penduduk secara masif termasuk terlambat. . Banyak kalangan meragukan kemampuan kerajaan Saudi untuk memetakan dan mengisolasi pengidap virus. Mengendalikan dan mensortir status kesehatan para peziarah juga bukan hal yang dapat ditangani. Karena itu, moratorium pengelolaan umroh dan haji akan diperpanjang.Â