Kedatangan warga di balai taman nasional merupakan yang pertama kali dilakukan warga sejak taman nasional rawa Aopa terbentuk 1990 lalu, hal ini diakui oleh kepala balai taman nasional, Ali Bahri.
Menurutnya apa yang menjadi permintaan warga tersebut telah disampaikan ke dirjen kehutanan agar pemerintah pusat dapat memberikan jawaban atas permintaan warga sebab kewenangan memberikan akses tidak berada di kantor balai taman nasional.
Sehingga pihak balai meminta agar dirjen dapat membentuk tim verifikasi dalam menjawab program kemitraan yang diharapkan oleh warga dua desa di kecamatan Tinanggea Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Dari pertemuan warga tadi kita sepakati untuk membentuk tim bersama masyarakat untuk melengkapi persyaratan permintaan akses untuk membuka lahan pertanian di dalam kawasan dan akan kami konsultasikan ke pemerintah pusat, ungkap Ali Bahri usai menerima perwakilan dari dua desa.