Mohon tunggu...
Dahayu Kiani
Dahayu Kiani Mohon Tunggu... Freelancer - is typing...

attention please. i'm typing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Masih Pengin Jadi Presiden, Om Wowo?

28 November 2020   08:39 Diperbarui: 28 November 2020   08:43 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jagat politik nasional dikejutkan dengan penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo atas dugaan kasus korupsi.  Dijadikannya orang yg dikenal sangat dekat dengan Prabowo Subianto ini sebagai tersangka tentu bisa merubah arah konstetasi politik nasional.  Sangat mungkin isu ini akan digoreng lawan politiknya. Belum berkuasa aja "kader terbaiknya" udah korup,  gimana kalau Om Wowo jadi presiden.  Begitu kira2 sindirannya.

Apakah ini akan berpengaruh pada Om Wowo yg sepertinya masih berambisi nyapres 2024?  So pasti, Om Wowo gak bisa tidur dalam beberapa hari ini.  Kepercayaan rakyat terhadap partai Gerindra akan makin luntur. Satu kursi menteri KKP juga sudah pasti berpindah tangan. Selama  dikabinet Jokowi,  Om Wowo juga tak mampu tunjukan kinerja terbaiknya.  Menhan tampak lembek hadapi ambisi Tiongkok dalam konflik kepulauan Natuna di Laut China Selatan. Di luar tupoksinya,  ia bahkan ditugaskan Jokowi jadi komandan program Lumbung Pangan Nasional (Food Estate). Tugas berat yg bisa menjerumuskan dirinya jika gagal.

Koalisi besar yg direncanakan Gerindra dengan PDI Perjuangan untuk 2024 juga terancam ambyar.  Kalau elektabilitas Om Wowo terjun bebas,  Banteng pasti akan berpikir ulang untuk menyandingkan tuan putri Puan Maharani bersama Om Wowo. Bisa jadi Banteng akan melirik Anies Baswedan jika kepepet.  Kedekatan Megawati dengan Jusuf Kalla  mungkin bisa meluluhkannya untuk menerima Anies walau beresiko penolakan di bawah-- para banteng ketaton yg trauma dengan Pilgub DKI Jakarta tiga tahun lalu.

Om Wowo hanya bisa terkatrol apabila presiden/wapres mundur, berhalangan,  diberhentikan atau meninggal,  dan Banteng menyetujui dia menjadi penggantinya.  Kemungkinan itu bisa terjadi mengingat kita sedang hadapi krisis ekonomi yg berat akibat pandemi Covid-19 yg membuat pertumbuhan ekonomi minus, beban hutang bertambah berat, serta ketidakpastian ekonomi nasional. Wapres kita juga sudah sepuh yg sangat mungkin tak bisa lanjutkan jabatan hingga selesai masa baktinya. Kalau itu terjadi,  amanlah posisi Om Wowo,  dia bisa lanjut gandeng Tuan Putri di Pilpres 2024.

Kembali ke Anies,  posisinya dia sekarang dalam keadaan rapuh.  Bohirnya jadi sasaran empuk para buzer yg dianggap berada di balik kegaduhan atas kepulangan HRS ke Tanah Air.  Apalagi sejumlah kasus mega korupsi mulai dikaitkan dengan JK.  Kehadiran Gubernur DKI di Petamburan telah memperjelas posisinya dalam hiruk-pikuk aktivitas HRS yg melanggar protokol kesehatan, dan memunculkan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurarrahman sebagai bintang baru. Reputasi Anies bisa hancur jika dia mengandalkan patronase dengan JK,  serta pertahankan politik indentitas sebagaimana telah memenangkannya dalam Pilgub DKI.

Lantas,  bagaimana dengan tokoh lainnya yg mulai moncer dalam bursa capres 2024? Ada tiga tokoh yg sangat kuat sebaga calon alternatif.  Pertama adalah gubernur Jawa Tengah,  Ganjar Pranowo.  Hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada 25 Oktober 2020 lalu menempatkan elektabilitas GP pada urutan teratas sebagai capres dengan skors 18,7 persen, disusul Prabowo 16,8 persen,  Anies 14,4 persen, dan Sandi  8,8 persen. Sebelumnya hasil survei Vox Populi Research Center juga menunjukkan hal yg sama.  Ganjar melesat dari 15,6 persen menjadi 17,6 persen, atau naik 2 persen. Dengan kenaikan itu, posisi GP menyalip Prabowo dengan selisih tipis 0,5 persen.

GP dianggap sukses memimpin Jawa Tengah.  Sikapnya yg luwes dalam menghadapi gelombang aksi demo menentang UU Ciker (Omnibus law)  dikagumi banyak orang.  Dia juga dianggap berprestasi dalam penanganan Covid-19 di wilayahnya. Ia juga sudah terbukti melakukan sejumlah reformasi dalam birokrasi pemprov Jateng yg mengoptimalkan pelayanan publik.

Sayangnya GP dianggap duri bagi Tuan Putri,  calon pewaris tahta moncong putih.  Elektabilitas yg terus meningkat dikuatirkan para elite partai yg menjilat yg tak mau ada matahari kembar di kandang Banteng. Gerak langkah GP digergaji terus, kadernya yg mendekat pun dimusuhi. Bahkan ada arahan larangan dari komandan Bapilu Banteng untuk sekedar ngelike akun Fesbuk GP di medsos. Sungguh keterlaluan. Meski begitu,  sinar GP tak redup, Sebaliknya terus bersinar di akar rumput. Kalau Banteng meninggalkannya,  bisa jadi GP akan dipinang partai lain.

Kedua adalah Sandiaga Uno, mantan cawapres Om Wowo.  Namanya sebagai pengusaha masih terbilang bagus,  blom ada cacat yg berarti.  Sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina di Gerindra,  posisinya cukup diperhitungkan.  Kalau Om Wowo legowo tak mencalonkan lagi, karena memang sudah tua dan banyak yg bosan, Gerindra harus menjagokannya.  Sudah pasti kalau partai berlambang garuda ini gak bisa jadi pemenang pemilu 2024, gak perlu paksakan diri jadi nomer satu. Dia bisa jadi cawapres bagi calon alternatif lainnya seperti GP.

Ketiga,  sang jendral kancil Gatot Nurmantyo yg mantan Panglima TNI. Bersama Din Syamsuddin dan puluhan tokoh nasional, Gatot mendeklarasikan gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) pada 18 Agustus 2020 lalu. Penganugrahan gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputra dari presiden Jokowi pun tak dihadirinya. Tapi basis massa Gatot yg lemah dan blom ada partai politik yg terbuka mendukungnya, partai Gelora yg mungkin mencalonkannya juga baru seumur jagung.  Gatot paling mungkin hanya dijadikan sebagai cawapres. Bahkan sudah ada yg coba menduetkan Anies dengan Gatot,. Bisa aja yah.

Jadi, tiga tahun lagi para kandidat punya kesempatan menunjukan dirinya paling kompeten untuk menjadi RI-1. Tiap langkahnya akan dilihat dan menjadi catatan politik bagi kiprah dan prestasinya. Pemanasan ini baru permulaan,  pertarungan yg sesungguhnya akan terjadi tak lama lagi.  Tetap semangat menyongsong masa depan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun