Mohon tunggu...
Aidah Yuliana
Aidah Yuliana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Madzab Istiqsoduna

20 November 2017   15:08 Diperbarui: 20 November 2017   15:17 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ipfs.io/ipfs/.../wiki/Gowa_Regency.html

Madzab istiqoduna ini juga berpendapat bahwa masalah ekonomi muncul karena adanya distribusi yang tidak merata dan ketidak adilan sebagai akibat sistem ekonomi yang membolehkan eksploitasi alam secara besar - besaran dimana pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah. Yang kuat memiliki akses terhadap sumber daya sehingga menjadi sangat kaya. Sementara yang lemah tidak memiliki akses terhadap sumber daya sehingga menjadi sangat miskin. Karena itu, masalah ekonomi muncul bukan karena sumber daya yang terbatas, tetapi karena keserakahan manusia yang tidak terbatas akan sumber daya alam. 

Manusia hanya berfikir bahwa sumber daya alam di dunia ini tidak akan habis oleh sebab itu manusia di dunia ini sangat serakah akan sumber daya alam. manusia tidak memikirkan kelak jika sumber daya alam akan habis manusia tersebut akan berbuat apa?. Menurut teori ekonomi, masalah ekonomi muncul karena adanya keinginan manusia yang tidak terbatas sedangkan sumber daya alam yang tersedia dialam ini sabgat terbatas jumblahnya. oleh karena itu Mazhab Iqtishaduna menolak hal ini karena dalam Islam tidak pernah dikenal adanya sumber daya yang terbatas.

Baqir berpendapat bahwa permasalahan ekonomi muncul dikarenakan dua faktor yaitu, Pertama karena perilaku manusia yang melakukan kezaliman dan kedua karena mengingkari nikmat Allah SWT . Yang dimaksud zhalim di sini adalah proses kecurangan manusia seperti penimbunan atau ikhtikar. Sedangkan yang dimaksud ingkar adalah manusia cenderung menafikan nikmat yang diberikan Allah kepada manusia dan manusia tersebut malah melakukan eksploitasi sumber daya alam secara besar - besaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permasalahan ekonomi bukan akibat dari keterbatasan alam dalam merespon setiap dinamika kebutuhan manusia akan tetapi manusialah yang tidak bersyukur akan sumber daya alam yang ada malah melakukan eksploitasi alam secara besar - besaran.
dalam al - Qur'an Allah SWT  telah di jelaskan dalam surat

 QS. al-Qamar (54): 49:

"Sungguh telah Kami ciptakan segala sesuatu dalam ukuran yangsetepat-tepatnya."

QS. al-Furqan (25): 2

"yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya."

menurut Baqir kepemilikan dibagi menjadi dua yaitu, kepemilikan publik dan kepemilikan Negara. Perbedaan antara kepemilikan publik dan Negara terletak pada tata cara pengelolaannya. Kepemilikan publik digunakan untuk seluruh kepentingan masyarakat yang ada dinegara. Misalnya rumah sakit, sekolah, dan lain sebagainya. Dan  Sedangkan kepemilikan negara dapat digunakan tidak hanya bagi kebaikan semua orang, melainkan dapat pula digunakan untuk suatu bagian dari masyarakat, jika negara memang menghendakinya. Misalnya ghanimah, jizyah, pajak, cukai, harta orang yang tidak memiliki ahli waris, dan sebagainya.Negara memiliki kekuasaan sehingga mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk memastikan bahwasannya keadilan harus ditegakkan di Negara ini jika keadilan tidak ditegakan maka masyarakat yang tidak mempunyai hak atau wewenang akan menjadi sengsara. Baqir juga tidak banyak membicarakan tentang riba. Penafsirannya pada riba terbatas pada uang modal. Sedangkan mengenai zakat, ia memandang hal ini sebagai tugas Negara. Mengenai pemikiran ekonominya, ia memisahkan antara produksi dan distribusi sebagai pusat di dalam ekonomi. Menurutnya, produksi adalah suatu proses yang dinamis,karena dalam zakat itu sudah ada yang nanggani sendiri dalam negara. mengubah dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan distribusi sebagai bagian dari sistem sosial, yaitu total hubungan antar sistem sosial yang memancar dari kebutuhan orang dan bukan dari produksi melainkan dari pembeli (konsumen). Baqir mengklasifikasi dalam dua aspek yang mendasari terjadinya aktivitas produksi. Pertama adalah aspek obyektif atau aspek ilmiah yang berhubungan dengan sisi teknis dan ekonomis yang terdiri atas sarana-sarana yang digunakan seperti, kekayaan alam yang diolah dan kerja yang dilakukan dalam aktivitas produksi. Aspek ini berusaha untuk menjawab pertanyaan dasar mengenai what, how, dan whom(The three fundamental economic problem).

Yang kedua yaitu aspek subyektif. aspek yang  Terdiri atas motif psikologis, dengan tujuan yang hendak dicapai lewat aktivitas produksi, dan evaluasi tentang aktivitas produksi menurut konsepsi keadilan yang dianut oleh produsen.
Selain itu menurut Baqir sumber asli produksi terdiri dari atas tiga kelompok yakni, alam, modal, dan kerja. Adapun sumber alam yang digunakan untuk produksi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: tanah, substansi-substansi primer, dan air. 

Alam digunakan bahan untuk membuat suatu yang bisa diproduksi. modal dengan modal produsen bisa membeli bahan kebutuhan yang dirlukan dalam kegiatan produksi. kerja dalam suatu kegiatan produksi membutuhkan bahan yang bersumber dari alam, dan modal yang digunakan untuk membeli kebutuhan dalam suatu produksi dan kerja di butuhkan dalam suatu proses produksi  jika tidak ada tenaga kerja maka suatu aktivitas produksi akan tidak bisa berjalan sesuai yang di kehendaki.

Baqir menolak asumsi ekonomi konvensional bahwa masalah ekonomi muncul disebabkan oleh faktor kelangkaan. Menurut Baqir masalah ekonomi muncul karena distribusi yang tidak merata dan tidak adil sebagai akibat sistem ekonomi yang membolehkan eksploitasi besar - besaran pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah. Yang kuat memiliki akses terhadap sumber daya sehingga menjadi kaya. Sementara yang miskin tidak memiliki akses terhadap sumber daya sehingga menjadi sangat miskin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun