Mohon tunggu...
dagri meifardo
dagri meifardo Mohon Tunggu... Lainnya - PNS

Penulis adalah pegawai negri aktif di kementeri/lembaga , tulisan ini sebagai upaya turut aktif dalam mengembakankan kemampuan literasi

Selanjutnya

Tutup

Money

Peranan Kebijakan Fiskal dalam Menstimulasi Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Bengkulu

11 Oktober 2020   11:23 Diperbarui: 11 Oktober 2020   17:47 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

By Dagri Meifardo

tulisan ini dibuat di berdasarkan data akhir september 2020

Indonesia yang saat ini mengalami Pandemik dengan jumlah total kasus sampai saat ini 236.531 kasus yang terkonfirmasi yang pada tanggal 18 September 2020 bertambah sebanyak 3.891 Kasus dengan tingkat kesembuhan 72,2% yang terkonfirmasi dan total korban meninggal 3,9% dan 23,8% kasus dalam penanganan dengan tren terbanyanyak pada keseluruhan Jawa , sebagian sumatra.

Hal ini sudah barang tentu memiliki akibat terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tidak terkecuali wilayah Provinsi Bengkulu yang berdasarkan data BPS mengalami negatif inflasi atau Deflasi dengan prosentasi inflasi negatif 0,22 dan meningkatnya angka kemiskinan 15,03% serta   jumlah pengangguran terbuka mencapai 3,22 dengan Gini Rasio 0,334 dengan indeks pembangunan manusia 71,21 pada tahun 2019.

keadaan ini sebenarnya telah mengalami perbaikan dibandingkan agustus 2019 sampai dengan agustus 2020 yang tingkat angka deflasi sebesar 0,70% hal ini menunjukkan terjadinya koreksi pertumbuhan sebesar 0,47% menaik.

keadaan ini tidak lepas dari kebijakan fiskal yang diluncurkan pemerintah Pusat untuk wilayah Provinsi Bengkulu dengan total nilai keluaran sebesar Rp.1.018.826.881.000 untuk DAK FISIK yang telah disalurkan dari RKUN Rp. 928.218.108.661 atau 95,63% DAN juga Peran Dana Desa untuk meningkatkan Daya Beli Masyarakat dengan Total Pagu Dana Desa sebesar Rp. 1.085.020.660.000 yang telah disaluran oleh RKUN sebesar 95,63%, demikian halnya dengan Penylauran BLT kepada 194.074 Keluarga Penerima, dengan nilai penyaluran Rp.114.414.105.830.

Namun Demikian Kebjakan Fiskal ini masih mengalami kendala pada Pemerintah Daerah dan Desa karena apa yang telah digelontorkan oleh RKUN ke RKUD masih rendah penyerapannya oleh Pemda dalam membiayai kegiatan kegiatan yang telah dibuat, sampai saat ini penyerapan pemda baru mencapai 15, 94% dari apa yang telah digelontorkan oleh RKUN Ke RKUD yang telah mencapai 95,63% dari total Nilai Kontrak yang dibuat.Sementara dana desa yang penyalurannya telah mencapai 75,85% penyerapan RKD masih 23,25% dan masih tersisa sekitar 77% di RKD.

Hal ini menggambarkan bahwa Stimulan Fiskal terhadap Koreksi Pertumbuhan Ekonomi yang dilakukan oleh Daerah hanya dibawah angka 25% saja. Sedangkan Peran Pusat telah mencapai angka

Tinjauan Makro Ekonomi untuk Provinsi Bengkulu 

Sedangkan secara Makro Ekonomi yang berada dalam Pertumbuhan yang cukup Optimis ada pada sektor Pertanian hal ini dapat digambar dengan indeks kesejahteran Petani yang mengalami kenaikan cukup berarti dengan NTP 114,57 dan NTUP 112,67.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan sektor pertanian tumbuh dengan baik di tengah pandemi COVID-19.sebagaimana yang disinyalir Berita Antara, "Pertanian nasional tumbuh dengan baik karena didorong dari seluruh provinsi," ujarnya saat menghadiri panen raya padi sawah di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Babel, Jumat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun