Mohon tunggu...
Daffa Salsabila
Daffa Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Daffa Salsabila

dffsls

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan Warga untuk Mudik

19 Juni 2021   20:24 Diperbarui: 19 Juni 2021   20:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dikutip dari sumber perpustakaan Nasional Republik Indonesia, sebanyak 90 persendari anak di bawah 10 tahun lebih menyukai menonton dan sisanya sebanyak 10 persen suka membaca. Angka ini juga tidak meningkat setelah 6 tahun kemudian, situasi ini membuat pemerintah khawatir, karena anak anak itu lah yang akan membangun masa depan dan kemajuan bagi bangsa kita sendiri.

Minat membaca di kalangan masyarakat Indonesia saat ini tergolong rendah. Hal ini dibuktikan saat memperingati Hari Buku Nasional, terdapat data tentang kemauan masyarakat Indonesia yang ditujukkan dari Indeks Aktivitas Membaca Nasional berada di angkat 37,32%. Hal ini termasuk dalam kategori rendah dari rentang 0-100% (Harian Umum Kompas, Minggu 17 Mei 2021). 

Pada tahun 2015 juga terdapat data dari Kepala Kantor Perpustakaan Nasional, Sri Sularsih bahwa masyarakat Indonesia dalam setahun hanya membaca 3 judul buku dan itupun yang membaca adalah warga yang berusia dibawah 10 tahun (Tempo, 28 Oktober 2015). Dalam hal ini terlihat bahwa dalam jangka waktu 6 tahun, minat membaca masyarakat Indonesia belum meningkat.

Pada masa kini, berkembangnya teknologi juga memiliki dampak buruk bagi pemakainya. Salah satu penyebab kemalasan membaca masyarakat Indonesia adalah karena kemajuan teknologi. Adanya kecerdasan buatan yang dapat digenggam membuat aktivitas membaca dianggap remeh pada saat ini. 

Munculnya informasi yang instan juga menyebabkan masyarakat menjadi malas untuk membaca. Mereka lebih suka mencari informasi secara instan di HP ketimbang membaca detail informasi tersebut di buku. Hal ini dapat berdampak pada masa depan bangsa, karena literasi sangatlah penting untuk meningkatkan kecerdasan sumber daya manusia kita.

Banyak negara maju di dunia yang masyarakatnya memiliki minat membaca yang tinggi. Hal tersebut terlihat bahwa jika Indonesia ingin menjadi negara maju, maka pemerintah dan masyarakat juga harus lebih memperhatikan mengenai bagaimana meningkatkan minat baca di Indonesia agar kelak anak-anak di masa depan dapat menjadi sumber daya yang unggul dan mampu bersaing dengan masyarakat dari berbagai negara. 

Saat ini, Indonesia masih jauh dibelakang negara-negara lain dalam hal bidang Pendidikan. Pada tahun 2014, Indonesia masuk dalam urutan ke 108 dari 187 negara di dunia dari IPM. Sangat diharapkan sekali bahwa hal ini dapat dievaluasi oleh pemerintah sehingga pada tahun-tahun berikutnya Indonesia bisa masuk dalam kategori 5 kekuatan besat ekonomi se jagad ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun