Mohon tunggu...
Daffanza Azriel
Daffanza Azriel Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Bahasa Indonesia pada Era Generasi Z

19 Januari 2021   19:14 Diperbarui: 19 Januari 2021   19:23 1633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagaimana yang kita ketahui bahwasannya keberadaan bahasa Indonesia pada generasi Z ini menuai banyak pendapat dan permasalahan. Permasalahan itu timbul karena kemajuan teknologi di dunia yang diciptakan oleh manusia sehingga jangkauan sosial individu semakin luas.

Generasi Z sudah menggunakan teknologi sejak dibangku pendidikan dan kreatifitas mereka sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.Kreatifitas mereka ditunjukan ketika berupaya untuk menimbulkan sesuatu yang baru dalam segala aspek, salah satunya bahasa Indonesia sendiri.Contohnya munculnya kosa kata yang belum pernah atau tidak lazim digunakan dalam berkomunikasi menjadi lazim digunakan karena keunikannya menurut mereka. 

Dimana kata-kata yang dihasilkan juga menjadi bukti perkembangan bahasa Indonesia. Tentunya kata-kata tersebut menjadi tambahan kosa kata didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, contohnya kata galau yang berarti perasaan sedih. Bahasa tersebut biasa disebut juga dengan Bahasa prokem, yang berarti ragam bahasa nonformal yang lazim dipakai oleh kalangan remaja. 

Bahasa ini dipakai oleh kalangan remaja sebagai bahasa sandi agar tidak diketahui oleh kalangan atau kelompok lain. Penggunaannya sebagai sarana komunikasi yang sifatnya tertutup sehingga hanya dipahami oleh suatu kalangan atau kelompok itu sendiri.

Sebelum masuk ke eksistensi bahasa Indonesia pada era generasi Z kita harus memahami apa itu generasi Z terlebih dahulu. Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1997 sampai dengan tahun 2012 masehi. Generasi Z adalah generasi setelah Generasi Y, generasi ini merupakan generasi peralihan Generasi Y dengan teknologi yang semakin berkembang. Beberapa diantaranya merupakan keturunan dari Generasi X dan Y. 

Disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan Generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.

Generasi Z memiliki karakteristik, berambisi besar untuk mencapai kesuksesan karena mereka mempunya role model yang bisa dijadikan sebagai patokan untuk  mencapai kesuksesan seperti role modelnya bahkan lebih darinya, menyukai hal-hal simpel, praktis dan instan sudah tidak diragukan lagi karena di zaman generasi Z semuanya sudah serba praktis dan instan seperti makanan karena mereka sangat menghargai waktu jadi mereka membutuhkan sesuatu yang simpel praktis dan instan dan menginginkan kebebasan dalam hal apa pun di era generasi Z sangat di agungkan HAM karena orang generasi Z sangat menginginkan kebebasan untuk melakukan apapun yang dikehendak oleh karena itu banyak di generasi Z ini muncul permasalahan karena pelanggaran hak kebebasan manusia.

Di era generasi Z ini sudah banyak terjadi perkembangan bahasa di seluruh dunia seperti bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional dipelajari diseluruh dunia. Bagaimana nasib bahasa Indonesia di dunia internasional? di beberapa kawasan di dunia. Contohnya di beberapa sekolah di Australia sudah menerapkan mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini merupakan bukti bahwa generasi milenial mempunyai rasa ingin tahu dan kreatifitas dalam aspek berbahasa. Kreatifitas yang didukung oleh teknologi mempermudah jangkauan interaksi antar manusia juga membantu keberadaan bahasa Indonesia semakin luas.

Kurangnya pengetahuan menyebabkan bahasa Indonesia yang digunakan masih tidak sesuai dengan kaedah bahasa Indonesia sendiri. Hal tersebut juga mendukung pudarnya bahasa Indonesia, sehingga penggunaan bahasa Indonesia menjadi berkurang.  Bukan hanya itu saja karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa sehari harinya salah satu cara agar dapat mencegah hal itu terjadi harus dilakukan dengan cara memberi pemahaman bahwa bahasa tersebut adalah jati diri suatu bangsa yang harus dipertahankan, agar setiap individu memiliki prinsip yang kuat dalam berbahasa Indonesia.

Jadi pada intinya eksistensi bahasa Indonesia di era generasi Z ini masih sangat relevan karena berkembangan bahasa Indonesia dan penyebaran pengetahuan bahasa Indonesia di luar negeri seperti Australia. Dan harapan saya akan terus meningkat sampai diketahui oleh negara negara besar seperti Jerman,Amerika dan Russia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun