SISWA SMAIT ICM GUNUNG GEULIS OLAH KULIT DURIAN MENJADI BRIKET SEBAGAI PENERAPAN PEMBELAJARAN STEAM
SMAIT Insan Cendekia Madani Gunung Geulis Bogor merupakan sekolah nasional dengan konsep boarding school (berasrama). Sekolah yang berdiri di kawasan Gunung Geulis ini memiliki kawasan yang asri dan sejuk, sehingga nyaman bagi siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
SMAIT ICM Gunung Geulis Bogor memiliki berbagai program unggulan, salah satunya adalah 4.0 education yang merupakan program untuk mendukung terwujudnya pendidikan cerdas.Â
Program unggulan 4.0 education terdiri dari beberapa konsep salah satunya adalah program Students Project. Program ini memiliki keterkaitan dengan salah satu metode pembelajaran yang digunakan SMAIT ICM Gunung Geulis Bogor yaitu program STEAM.Â
Metode pembelajaran STEAM adalah sebuah  pendekatan pembelajaran terpadu yang mendorong peserta didik untuk berpikir luas tentang masalah di dunia nyata.
Berbicara tentang masalah, ada banyak masalah yang terjadi di masyarakat luas. Salah satunya adalah pencemaran lingkungan. Permasalahan ini biasanya disebabkan oleh limbah hasil aktivitas masyarakat yang dianggap sudah tidak berguna.Â
Padahal, bisa jadi sesuatu yang dianggap tidak berguna itu masih bisa dimanfaatkan untuk kegunaan lainnya. Berdasarkan hal tersebut, SMAIT ICM berupaya untuk memanfaatkan limbah dengan melakukan pengolahan kembali menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Di sekitar kawasan asri dan  sejuk SMAIT Insan Cendekia Madani Gunung Geulis ini terdapat banyak pohon durian yang apabila memasuki penghujung tahun atau musim hujan, pohon durian ini mulai banyak berbuah.Â
Berbicara soal durian, siapa yang tidak mengenal dengan buah satu ini? Buah yang memiliki ciri khas dengan aroma dan kulitnya ini, memiliki peminat yang sangat banyak. Meskipun tidak jarang ada beberapa orang yang tidak suka dengan aroma dari buah durian.
Pada saat musim durian, statistik jumlah sampah kulit durian selalu meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh masih sedikit masyarakat yang dapat mengolah kulit durian menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai jual.Â