Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Memahami Apartheid di Afrika Selatan: Sejarah, Implementasi, dan Dampaknya

7 April 2025   08:00 Diperbarui: 7 April 2025   10:38 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Partai Nasional di Afrika Selatan yang beranggotakan kulit putih dan mendukung politik Apartheid (Sumber Gambar: The Nation)

Apartheid merupakan salah satu periode paling kelam dalam sejarah Afrika Selatan. Periode ini meninggalkan dampak mendalam bagi masyarakat di Afrika Selatan.

Sistem apartheid yang dahulu ada di Afrika Selatan bukan hanya sekadar kebijakan segregasi rasialis, melainkan juga mencerminkan ketidakadilan sosial dan ketimpangan ekonomi yang mengakar.

Dalam kajian singkat ini, kami akan menguraikan secara komprehensif tentang pengertian apartheid, bagaimana sistem ini diterapkan, dan perbedaannya dengan kebijakan segregasi sebelumnya, serta alasan dan dampaknya terhadap masyarakat Afrika Selatan secara keseluruhan.

Plang yang menunjukkan sikap apartheid pemerintah Afrika Selatan (Sumber Gambar: BBC)
Plang yang menunjukkan sikap apartheid pemerintah Afrika Selatan (Sumber Gambar: BBC)

Pengertian Apartheid

Secara etimologis, kata "apartheid" berasal dari bahasa Afrikaans (bahasa turunan yang terpengaruh oleh bahasa Belanda dan berkembang pesat di Afrika Selatan) yang berarti "keterpisahan" atau "pemisahan". Istilah ini merujuk pada ideologi yang disokong oleh pemerintah Partai Nasional (National Party -- NP) yang diperkenalkan di Afrika Selatan pada tahun 1948.

Pada hakikatnya, gagasan apartheid mengusung visi pengembangan secara terpisah bagi kelompok rasial yang berbeda di Afrika Selatan. 

Secara teori, sistem ini mengklaim mendukung upaya pengembangan yang setara bagi tiap penduduk dan mengusung pula kebebasan berekspresi dan berkebudayaan. Namun, implementasi apartheid di lapangan jauh dari spirit dalam teorinya dan sangat bertolak belakang.

Orang-orang memprotes kebijakan apartheid (Sumber Gambar: GW Today)
Orang-orang memprotes kebijakan apartheid (Sumber Gambar: GW Today)

Implementasi Apartheid di Afrika Selatan

Pada praktiknya, apartheid mengodifikasikan norma-norma segregasi rasial ke dalam undang-undang yang memaksa kelompok rasial yang berbeda untuk hidup dan berkembang secara terpisah. Namun, segregasi yang diterapkan nyata-nyata tidak setara.

Pemerintah apartheid menetapkan serangkaian hukum dan peraturan perundang-undangan yang secara sistematis menghambat terjadinya asimilasi, integrasi sosial, dan pernikahan antarras. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun