"Sultan, kau percaya bahwa pendidikan akademis penting, 'kan?" Sultan dan pendukungnya mengangguk.
"Sekarang, begini," Saifuddin mulai menarik nafasnya, "Kalian semua sadar kalau Reni seorang autis? Kenapa hanya Sultan yang tahu kalau Pak Idris kesal dengan kita dan hanya dia yang menjawab salam beliau? Kenapa masih ada sebagian besar dari kita yang menatap layar ponsel pribadi saat kuliah? Apa yang membuat kita semua 'agak' malas membaca buku dan bahkan malas pergi ke perpustakaan kampus? Apa perundungan baik untuk pendidikan?"
"Sudahlah, Saifuddin. Kau memang anak emas yang hanya bisa mendebat orang, bilang saja kau memihak Sultan!" Aji bosan mendengarnya, "Terserah kalian sajalah, kami tak mau berdebat," Dengan demikian, Aji dan Karta keluar kelas. Walau bukan hal yang mudah untuk mengingatkan orang, kuharap semuanya sadar pentingnya banyak membaca buku dan mengasah kemampuan bersosialisasi dalam kemajuan pendidikan suatu negara.
Sumber informasi cerpen: