Mohon tunggu...
Daffa Binapraja
Daffa Binapraja Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir pada 25 Februari 2000, Jakarta Utara

Seorang pemuda yang menyukai fiksi ilmiah, Alternate History, dan sejarah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Stagnasi

14 September 2019   10:00 Diperbarui: 14 September 2019   13:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sultan, kau percaya bahwa pendidikan akademis penting, 'kan?" Sultan dan pendukungnya mengangguk.

"Sekarang, begini," Saifuddin mulai menarik nafasnya, "Kalian semua sadar kalau Reni seorang autis? Kenapa hanya Sultan yang tahu kalau Pak Idris kesal dengan kita dan hanya dia yang menjawab salam beliau? Kenapa masih ada sebagian besar dari kita yang menatap layar ponsel pribadi saat kuliah? Apa yang membuat kita semua 'agak' malas membaca buku dan bahkan malas pergi ke perpustakaan kampus? Apa perundungan baik untuk pendidikan?"

"Sudahlah, Saifuddin. Kau memang anak emas yang hanya bisa mendebat orang, bilang saja kau memihak Sultan!" Aji bosan mendengarnya, "Terserah kalian sajalah, kami tak mau berdebat," Dengan demikian, Aji dan Karta keluar kelas. Walau bukan hal yang mudah untuk mengingatkan orang, kuharap semuanya sadar pentingnya banyak membaca buku dan mengasah kemampuan bersosialisasi dalam kemajuan pendidikan suatu negara.

Sumber informasi cerpen:

kisahmuslim.com

islamicity.org

republika.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun