"Siapa mereka?" Tanya beliau.
"Tak tahu, pak," Jawab seorang prajurit, "Mereka tiba-tiba saja muncul di sini."
"Bawa mereka ke ruang interogasi," Perintah sang kapten kapal, "Kita cari tahu apa yang ingin mereka lakukan."
.............................................................................................................................
Kami bertiga langsung dibawa ke ruang interogasi, dekat dengan kantin kapal. Interior dari ruang ini hampir sama dengan ruang interogasi di markas Kontingen, tetapi terdapat jendela persegi panjang buram di sisi kanan kami.
Jendela tersebut berada di samping kiri pintu ruangan, meja hitam dan dinding putih ruangan ini terlihat lebih lebar dan lebih luas. Meja interogasi terlihat lebih besar karena berbentuk persegi panjang.
Kami bertiga bersama kapten kapal dan ajudan kepercayaannya langsung duduk di kursi yang telah disediakan, ajudan yang kubicarakan ini memakai jas panjang berwarna merah dengan garis hitam dan sabit putih, sarung tangan dan masker hitam, serta serban merah dengan sabit putih.
"Mengapa kalian berada di kapal-" Pertanyaan sang ajudan langsung dihentikan oleh sang kapten.
"Anwar, mungkin mengetahui tujuan mereka di kapal ini lebih penting daripada menanyakan alasan mereka berada di kapal ini." Saran sang kapten.
"Tapi, pak, keberadaan mereka di kapal transportasi militer ini patut dicurigai karena mereka tidak terlihat seperti nelayan yang meminta tolong pada kita karena tangkapan mereka dicuri, pak." Sanggah Pak Anwar, ajudan kapten kapal.
"Lalu, menurutmu. Mereka ini seperti apa?" Sang kapten bertanya balik.