Mohon tunggu...
Daffa Aryadana Tanaya Putra
Daffa Aryadana Tanaya Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillah

Mahasiswa Biasa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ibadah Zakat di Tengah Pandemi Covid-19, Lalu Bagaimana?

12 Mei 2020   13:39 Diperbarui: 12 Mei 2020   13:43 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ecofairfield.wordpress.com

SIDOARJO, Pada saat ini dunia sedang mengalami sebuah "musibah" dengan munculnya pandemi covid-19 atau biasa disebut dengan virus corona. 

Hal ini tidak terkecuali negara Indonesia, tercatat menurut website resmi covid19.co.id jumlah masyarakat seluruh Indonesia yang terinveksi virus corona sebanyak 12.776 orang sedangkan yang sembuh sebanyak 2.381 orang dan yang meninggal sebanyak 930 orang. Dengan Ibukota Jakarta sebagai yang tertinggi yakni mencapai

Virus yang telah menginveksi sebanyak 3.634.172 jiwa diseluruh dunia ini mulai muncul saat akhir tahun 2019 di kota Wuhan, China. Kemudian virus ini mulai menyebar ke dunia dengan sangat cepatnya. 

Bahkan WHO sendiri mengkonfirmasi bahwa virus corona sebagai pandemi global. "Pesan utama yang memberi semua negara harapan, keberanian, dan kepercayaan diri adalah pengetahuan bahwa virus ini dapat dibendung, memang ada banyak negara yang telah melakukan hal itu," kata Tedros.

Pandemi ini membuat dampak yang sangat luar biasa kepada masyarakat dikarenakan banyak sekali UMKM yang mengalami kerugian yang sangat besar. 

Hal ini terjadi karena tingkat konsumen dalam membeli suatu produk atau barang menjadi menurun karena pandemi ini. Bagaimana tidak, pandemi ini telah membuat banyak karyawan harus di PHK karena perusahaan tidak mampu dalam membayar gaji karyawannya.

Menurut Doni Monardo selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 "Dari beberapa laporan para menteri ada 1,6 juta warga yang di-PHK dan dirumahkan," ujarnya dalam video conference, Senin (13/4). 

Karena hal ini banyak karyawan yang terpaksa harus kehilangan pekerjaannya. Pemerintah sendiri telah banyak membuat kebijakan terkait bagaimana cara untuk mengatasi hal tersebut. 

"Ini sudah sangat-sangat mendesak sekali, baik berkaitan kartu prakerja, program keluarga harapan, bantuan langsung tunai, kartu sembako, baik pembagian sembako Jabodetabek semua harus berjalan minggu ini. Jangan nanti di bawah melihat hanya omong saja tapi barang ndak sampai ke rakyat ke masyarakat," ucap Jokowi.

Bahkan Jokowi mengatakan akan memutuskan untuk mengucurkan bantuan langsung tunai ke masyarakat guna mengurangi dampak ekonomi akibat penyebaran virus corona. Besaran BLT yang diberikan Rp600 ribu per bulan per kepala keluarga per bulan.

Namun, jika dilihat dari kondisi saat ini yang sedang terjadi pandemi covid-19, maka bukan hanya pemerintah saja yang bertanggung jawab dalam mengatasi hal ini. Seperti yang kita ketahui bahwa pandemi ini terjadi di bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah yang dimana umat muslim diwajibkan untuk menunaikan ibadah zakat fitrah bagi yang mampu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun