Mohon tunggu...
Daffa Ardhan
Daffa Ardhan Mohon Tunggu... Freelancer - Cerita, ide dan referensi

Menulis dalam berbagai medium, bercerita dalam setiap kata-kata. Blog: http://daffaardhan.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Kiat Menghadapi Perdebatan di Internet

20 Februari 2020   14:41 Diperbarui: 21 Februari 2020   03:26 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kebisingan di media sosial. (Foto: pexels.com)

"Perdebatan tersebut sebenarnya bukan mencari kebenaran yang utama,  tapi lebih pada menaikkan ego masing-masing." 

Pada suatu waktu, saya pernah ikut berkomentar pada sebuah berita di internet. Baru saya di tinggal beberapa jam, yang balas komentar sudah puluhan akun.

Ada yang mengkritik komentar saya, tapi lebih banyak orang yang saling berdebat. Ada yang berkomentar dalam batas wajar, tapi ada juga yang pakai bahasa binatang. Saya jadi mempertanyakan, kenapa netizen malah bertengkar di postingan komentar saya?

Saat saya berkomentar tentang A, balasannya lebih banyak yang berkomentar tentang B. Apalagi semakin saya scroll ke bawah, komentarnya jadi bahas X sampai Z. Bagi saya ini aneh.

Banyak orang berdebat di dalam kolom komentar, tapi isinya melebar kemana-mana. Komentar yang awalnya bermaksud menanggapi komentar pertama, akhirnya menjadi saling berbalas komentar yang keluar dari konteks.

Ketika komentar saya di balas ratusan akun, saya tidak mau menanggapinya terus menerus. Sebab saya tahu perdebatan ini tidak akan ada titik temunya. Lebih baik saya mundur dari keributan online. Selain karena cinta perdamaian, saya merasa tidak ada gunanya juga.

Dulu, saya pernah menjadi orang yang suka berdebat di internet. Itu di awalu ketika 2 tahun yang lalu saya sedang sering-seringnya menulis artikel agama dan politik. Dan saya menyadari tulisan seperti itu selalu memicu perdebatan sengit.

Setiap kali ada komentar negatif, saya jawab semua komentar itu dengan tanggap. Akhirnya perdebatan panjang tidak bisa dihidari. Tapi kemudian saya sadar, perdebatan itu tidak akan ada ujungnya. Malah hanya buang-buang waktu saja.

Bagaimana tidak buang-buang waktu kalau sepanjang hari pekerjaan saya hanya berbalas komentar negatif dari netizen. Sedangkan waktu yang saya gunakan untuk membalas komentar seharusnya bisa saya gunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.

Dalam sebuah perdebatan online, tidak ada pihak yang mau mengalah. Kedua-duanya  pasti merasa paling benar. Saya merasa benar dengan argumen saya, dan mereka merasa benar dengan argumennya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun