Mohon tunggu...
M Daffa Rafiecena
M Daffa Rafiecena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memberi inspirasi bukan sensasi

Lahir di Jakarta, traveler, culinary and movies lover, Mahasiswa Hukum, Sedang menata masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Susahnya Diet Plastik

7 Agustus 2019   11:42 Diperbarui: 8 Agustus 2019   10:20 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.mongabay.co.id

Indonesia saat ini mengalami penumpukan sampah berlebih, baik di daratan maupun lautan bahkan sampah kita diimpor dari negara maju seperti Australia dan Amerika Serikat, lautan pun sudah menjadi masalah global banyak sampah plastik yang berenang bersama ikan-ikan dilautan bahkan di Papua ikan paus mati terdampar akibat tertelan sampah plastik. Apalah daya kalau plastik sudah seperti bom atom yang meledakan seluruh sektor bagai hancurnya kota Hiroshima dan Nagasaki akibat serangan bom nuklir dari AS. 

Coba bayangkan bahan yang sangat ringan, murah, dan tahan lama bisa menjadi masalah besar didunia bahkan negara maju yang dianggap gak ada sampah plastik pun ternyata ekspor juga itu artinya konsumsi pun tetap paling tinggi.

Masalah plastik memang sudah menjadi masalah global yang serius, salah satunya dapat membunuh makhluk mikroorganisme maupan makro karena terdapat bahan kimia yang tak bisa diurai efeknya bisa membunuh melalui pencernaan yang tak bisa dicerna dengan baik, plankton yang menjadi sembako utama bagi kehidupan laut pun berkurang, saat ini banyak kasus hewan ditemukan tewas akibat memakan plastik baik didarat maupun lautan.

https:www.idntimes.com
https:www.idntimes.com
Dampak sampah plastik juga berdampak pada kesehatan manusia jika terbakar asapnya akan mengeluarkan karbon dioksida paling tinggi berdampak pada kesehatan paru-paru jika terhirup akan mengakibatkan kanker, selain itu plastik dapat mencemari kesuburan tanah beserta airnya sudah diketahui plastik merupakan material yang tak bisa diurai butuh waktu berabad-abad untuk mengurainya bahkan sempat viral bungkus Indomie goreng edisi khusus sudah 20 tahun lebih masih awet muda.

Penggunaan plastik di Indonesia sudah paling tertinggi kedua di dunia sekitar penduduknya 80% menggunakan material berbahan dasar dari minyak bumi tersebut dianggap praktis, ringan, dan murah, tapi langsung dibuang dengan sekali pakai seperti kantong kresek pada saat kita berbelanja di pasar maupun minimarket, atau membeli botol minuman plastik secara langsung menambah populasi sampah sama saja menambah bom atom , walaupun bahan plastik tersebut juga ada degredable (mudah terurai) jika pembuangannya tidak tepat.

https:bali.tribunnews.com
https:bali.tribunnews.com
Secara tak langsung juga masalah bom plastik juga mencoreng nama baik Indonesia dimata dunia, selain penyumbang terbesar didunia, sektor pariwisata pun terkena imbasnya akibat perilaku masyarakat kita seolah-olah budaya sehari yang tak perlu dilestarikan salah satunya terjadi dipantai Kuta Bali plastik sudah menjadi harta karun walhasil bule-bule pada malas wisata ke Indonesia selain sikap masyarakat dan kejahatan yang tinggi justru perilaku membuang sampah menjadi bumerang kita semua, lebih parahnya lagi pemerintah kita dianggap lugu dengan membiarkan impor sampah dari luar negeri, wah jadinya ada kebijakan pemindahan sampah ke negeri kita untuk mengurangi tempat pembuangan mereka.

Saya pun juga terkena dampak bom plastik, salah satunya rumahku di daerah Cimanggis sekarang menjadi lingkungan yang tidak sehat, bisa dibilang jorok sih plastik yang terkubur dalam tanah membuat air tanah terdapat zat logam sebenarnya berbahaya jika dikonsumsi ya mau tidak mau kalau masak sama minum harus pakai air galon, dan kadang harus menghirup polusi berasal dari pembakaran plastik sebenarnya tidak bisa hancur walau sudah dibakar paling parah dibelakang terdapat pabrik plastik daur ulang seharusnya tidak dibangun dibelakang hunian karena menyalahi izin pembangunan usaha jadinya harus menikmati hasil pembakaran dari pabrik, jalanan sekitar Jalan Raya Bogor sudah menjadi pemandangan biasa jika melihat plastik bersebaran hasil dari orang yang tak tahu malu.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20190706182210-4-83157/kenapa-indonesia-impor-sampah
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190706182210-4-83157/kenapa-indonesia-impor-sampah
Sebenarnya penggunaan plastik dapat dikurangi tergantung pada niat kita, saya sedang berusaha untuk puasa karena dosa juga menambah sampah plastik berarti membunuh kehidupan lingkungan sekitar, namun justru kita dapat langsung kantong plastik secara gratis, tapi kita juga bisa menolak kantong tersebut walaupun ada bahan yang mudah terurai, untuk belanja masukan ke dalam kantong dari rumah yang bisa digunakan berkali-kali, untuk minuman usahakan bawa minum dengan menggunakan material non BPA. 

Seharusnya ada kesadaran masyarakat untuk gotong royong membersihkan seluruh plastik yang berserakan, pemerintah pun harus tegas untuk menanggulangi plastik dengan menolak secara tegas impor sampah, pemulihan darat dan laut dari sampah plastik, anjuran tetap plastik berbayar dengan biaya minimal 2000, dan adanya upaya daur ulang menjadi suatu yang berguna.

Secara jujur dirumah saya terdapat banyak plastik karena betapa susah mengontrol plastik dalam rumah, karena setiap belanja pasti diberi langsung kantong plastik, membeli makanan kadang-kadang dikasih styrofoam, dan membeli minuman botol plastik langsung buang, tapi tak ada salahnya kalau membeli makanan langsung bawa tempat khusus atau kalau bisa hindari take away atau delivery, membawa botol air minum dengan kualitas terbaik, dan membawa tas belanja, dan  melaksanakan recycle,reduce, dan reuse.

Memang tidak berpengaruh juga kalau cuma sedikit yang peduli, tetapi juga dibutuhkan banyak kepedulian dari semua pihak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun