Perjalanan dari Jateng sampai Jogja
Mengisi libur lebaran bukan hanya dimanfaatkan untuk momen silahturahmi sesama keluarga dikampung halaman, kita juga bisa menjelajahi kota lain agar tak terasa bosan, itulah yang saya alami dengan sebagian keluarga saya.Â
Namun menuju perjalanan ke Jogja saat lebaran ternyata membutuhkan waktu yang tidak singkat karena sebagian besar telat mudik, salah satunya kemacetan dari Semarang ke Jogja melalui jalur Solo dan ditambah ocehan-ocehan dari sepupu saya yang masih kecil dan ketidaknyaman mobil Fortuner zaman now kebetulan saya duduk dibangku paling belakang justru saya harus hadapi selama perjalanan.Â
Dibalik itu semua saat perjalanan baik ke Jogja maupun kembali ke Jepara saya bisa mengetahui seberapa padat kita akan kembali ke ibu kota walau pemerintah sudah bersusah payah membangun mega proyek tol, dan masalah jalan tol kita dan  pemerintah selama mudik dan balik lebaran nekat, padahal selama proyek tol masih terus dikebut dan masih jauh dari kata layak dipakai pemerintah jusrtu membukanya dan akhir pasukan akan mudik dan balik pun berlomba.
Kalau di Jakarta ada Warunk Upnormal, di Jogja Kalimilk tapi isinya kebanyakan menu susu tidak biasa dari ukuran kecil sampai ukuran raksasa alias gajah baik dingin maupun panas. Selain itu juga disediakan makanan yang harganya cukup murah walau tak selengkap Warunk Upnormal dan hanya sekedar snack tapi menu susu itulah yang membuat pengunjung puas.
Ternyata adanya kafe susu Kalimilk secara tidak langsung telah membantu beberapa peternak susu sapi segar secara ekonomi pasca erupsi gunung merapi, dan hadirnya kalimilk banyak juga warung susu kekinian dan bertambahnya konsumsi susu di Jogja sekarang anak kampus Jogja nggak ada yang kekurangan kalsium dong? Susunya beragam rasa dari plain, bubblegum, hazelnut, caramel, sampai matcha, dan saya rekomendasikan memesan yang dingin rasa sudah jelas kayak milkshake tapi cuman diblender gak pake es krim jadi jelas rasanya lite, tapi gulanya lumayan kemanisan kalau pesan yang panas rasanya udah lebih lah, tapi berhubung saya lagi bermasalah dengan tenggorokan.
Di Jogja ada warung bebek yang gak biasa namanya bebek cak koting, yang terletak di Jln. Â Dr, Sutomo sebelah selatan jembatan layang, bukanya dari jam 09.00 sampai 23.00 pas malem pengunjung rame banget dengan ciri khas orang Jogja lebih suka makanan kaki lima dengan ciri khas Jogja kota kota hobi hangout, bebek cak koting sudah jadi favorit tokoh selebriti dan pejabat.
Pengunjungnya sampai duduk keluar hampir berdesak-desakan sampai kita sekeluarga kesulitan cari tempat duduk, yang gak biasanya buka dari pagi sampai malem karena pengunjungnya membludak sampai-sampai warungnya kewalahan kehabisan stok bebek, alhamdulilah kita gak kehabisan bebeknya.Â
Untuk soal bebeknya jangan ditanya lagi, saya pesan bebek penyet tapi sudah dapet kremesnya walau dikit, pertama saat coba luarnya renyah tapi dagingnya empuk sampai satu setengah porsi nasi habis dalam sekejap tapi gorengnya lumayan berminyak terhadap kondisi tenggorokan saya tapi untungnya di hangatin pake teh panas gula batu.
