Mohon tunggu...
Daffa DhiyaUlhaq
Daffa DhiyaUlhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa hubungan internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Wilayah Kamboja-Thailand

28 September 2022   20:37 Diperbarui: 28 September 2022   20:41 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah awal adanya konflik wilayah antara Kamboja dan Thailand  didasari dengan terjadi karena tidak adanya kesepahaman antara kedua negara mengenai perbatasan yang telah ditetapkan oleh mahkamah internasional pada 15 Juni 1962 tentang Case Concerning the Tempe of Preah Vihear, pada hakikatnya Kuil Preah Vihear adalah masalah domestik yang berkembang menjadi konflik antar negara padahal pada dasarnya hal mengenai pembagian daerah Kuil Preah Vihear telah dibahas pada tahun 1962, yang mana Kuil Preah Vihear masuk kedalam daerah Kamboja, akan tetapi adanya ketidak sepahaman antara Kamboja dan Thailand yang mengakibatkan konflik mengenai perebutan wilayah ini  terjadi lagi pada tahun 2011 . Adanya konflik senjata antara Kamboja dan Thailand disebabkan oleh sengketa lahan yang ada disekitar kuil Preah Vihear bahkan dari konflik ini menewasakan beberapa personil tentara dari kedua negara, konflik ini dimulai pada bulan April 2011 dan berakhir pada bulan Desember 2011 atas bantuan dari ASEAN yang menjadi penengah antara kedua negara tersebut, yang berakhir dengan perdamaian atas kedua negara.

 Ada beberapa upaya yang telah dilakukan oleh kedua negara antara lain yakni : Upaya penyelesaian sengketa kuil Preah Vihear telah banyak dilakukan melalui perundingan atau negosiasi kedua negara secara langsung maupun melalui bantuan pihak ketiga. negosiasi antara Perdana Menteri kedua negara. Adanya negosiasi antara pemimpin kamboja dan pemimpin kubu dari Thailand Meminta Keterlibatan ASEAN.  Kamboja Mengadukan Sengketa kepada Dewan Keamanan PBB. Sengketa ini adalah sengketa mengenai perebutan kekuasaan atas daerah Kuil Preah Vihear.

Oleh karena itu, level analisis dalam konflik ini saya menggunakan level secara negara, yang mana konflik ini menyangkut dua negara bahkan melibatkan juga ASEAN sehingga saya menggunakan level analisis negara. Adapun pohon konflik yang saya tawarkan dalam analisis saya ada tiga yaitu :

Daun konflik        : sengketa wilayah antara Kamboja dan Thailand yang merebutkan                                         Kuil Vihear.

Dahan Konflik     : adanya peperangan antara tentara kamboja dan Thailand yang mengakibatkan beberapa pasukan dari kedua negara meninggal.

Akar Konflik        : keangkuhan pemerintah Thailand yang beranggapan bahwasanya wilayah Kuil Vihear adalah bagian dari wilayah Thailand.

Saya menggunakan Teori Realisme dalam menganalisis konflik antara Kamboja dan Thailand yang mana teori ini berpendapat bahwa Realisme di teori Hubungan Internasional. Realisme adalah spektrum ide yang berpusat pada empat ide utama yakni, grupisme politik, egoisme, anarki internasional dan politik kekuasaan. Dalam hal ini alasan penulis menggunakan teori Realisme kedalam konflik Wilayah Kamboja dan Thailand karena adanya egoisme dari pemerintahan Thailand yang menganggap bahwasanya wilayah Kuil Vihear masih masuk kedalam wilayah Thailand.

Konflik antara Kamboja dan Thailand merupakan konflik antar negara yang merebutkan lahan kuil Preah Vihear yang terletak antara distrik Kantharalak di provinsi Sisaket dan distrik Choam Khasant di provinsi Preach Vihear. Sengketa ini merebutkan lahan sejauh 4.6 KM dari kuil Pearch yang diklaim masih didalam kawasan milik thailand sedangkan pada hakikatnya lahan ini sudah masuk kedalam daerah toritoral dari negara Kamboja. keyakinan dari Thailand akan lahan yang ada di sekitar kuil Preach masuk kedalam daerah toritorialnya sehingga membuat 50 tentara Thailand berpindah dan membangun pos di sekitar Pagoda Keo Sikahakirisvara yang di klaim terletak di wilayah Kamboja yang berjarak sekitar 300 meret dari Kuil Pearch Vihear. Dari hal ini menimbulkan konflik bersenjata antara Kamboja dan Thailand yang terjadi pada bulan April 2011 terjadi pertempuran antara kedua negara tersebut mengakibatkan beberapa pasukan tewas dan konflik bersenjata ini akhirnya dapat diselesaikan pada bulan Desember 2011. Menurut teori Realsime menawarkan konsep -- konsep seperti keamanan nasional, integritas teritorial kekauatan nasional, kedaulatan negara dan politik luar negri.

 Konflik ini tidak hanya menyangkut satu negara saja, akan tetapi konflik ini juga menyangkut negara Kamboja dan ASEAN, sehingga konflik ini tidak bisa dikatakan menjadi konflik domestik akan tetapi menjadi konflik antar negara, dan ASEAN memiliki peran sebagai penengah konflik antara Kamboja -- Thailand dan membantu kedua negara ini mencapai titik damai dalam konflik sengketa lahan yang telah diperebutkan.

Resolusi konflik yang ditawarkan, sebagai saran resolusi konflik bisa berasal dari variable dalam Realisme, dalam Realisme ada nation interest, dalam variable ini pemerintah menggunakan kekuasaannya sebagai pemangku kebijakan yang paling tinggi, dengan konflik yang sudah mengarah ke pergerakan kekerasa massaPenyelesaian konflik yang ditawarkan atas konflik yang terjadi ini adalah dengan menggunakan Konsep Collective Identity. Constitutive norms yang mana sebuah langkah bagi pemerintah dalam menyelesaikan permasalah Thailand dengan cara saling memahami dan juga saling menghormati satu sama lain. Social purpose sebagai tujuan untuk menemukan titik tengah atau titik keinginan dari kedua belah pihak konflik untuk mencapai tujuannya.  Sehingga oleh sebab itu, pemerintah harus mengerti akan konflik tersebut sehingga dapat menyelesaikan konflik yang mana penyelesaian ini dapat di terima oleh kedua belah kubu yang berkonflik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun