Makassar - Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Anti Korupsi (ALAMAK) Â Sulawesi Selatan peringati Hari Anti Korupsi dengan diskusi dan ngopi bareng di warkop 27, Kota Makassar, Senin, Â 9 Desember 2019Â
" Tanggal 9 Desember adalah momen yang paling berkesan bagi para penggiat anti korupsi di Republik ini, demikian juga bagi anak muda yang tergabung pada Lembaga Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Anti Korupsi Sulawesi Selatan," ujar  Khaerul Jayadi Kabid Investigasi ALAMAK SulselÂ
Dia menambahkan, ini berbeda dengan peringatan tahun sebelumnya,  sekarang ALAMAK lebih pada kegiatan diskusi dengan  teman-teman penggiat anti korupsi di sekretariatnya.
Lanjut Khaerul, ALAMAK menargetkan penguatan data untuk mengevaluasi beberapa kasus korupsi yang telah serahkan ke pihak yang berwenang untuk diproses hukum.Â
Secara terpisah Direktur Eksekutif (ALAMAK)  A.B. Fadly Husain sangat mengapresiasi  tahun ini lembaganya memperingati Hari Anti Korupsi dengan sedikit berbeda.
 " Kalau turun ke jalan dengan aksi, saya kira sudah terwakili dari teman dan lembaga lainya yang pasti turun kejalan, olehnya itu kami fokus untuk pengumpulan dan legal audit beberapa kasus korupsi yang mangkrak khususnya di sulawesi selatan," jelasnya
Menurut dia, ada satu perkara korupsi yang lebih gila lagi di Sulawesi selatan. Salah  satunya adalah kasus Balai dibawah Kementrian Pertanian.
" Saya sebut saja judul proyeknya ya.. Pengadaan dengan kontrak Rp. Â 78.550.000.000 (tujuh puluh delapan milyar lima ratus lima puluh juta rupiah) anggaran tahun tahun 2018. Â Ini sangat menarik karena barangnya tidak ada dan terkesan proyek ini fiktif," Ungkap Direktur Eksekutif ALAMAK ini.
Fadhly mengatakan setelah rampung berkas dan buktinya , dia akan membawa langsung kasus ini ke KPK RI sekaligus bertemu dengan Bapak Menteri Pertanian.Â
Untuk urusan aksi sebagai bentuk pengawala, lanjut dia, biarlah adik-adik mahasiswa yang tergabung di Lembaga kami ini.Â
" Yang pasti kami punya targetan perkara korupsi di akhir tahun ini sebagai bentuk pengabdian kami ke Negara dalam hal penyelamatan uang Negara," Tutup dia