Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Negara Defisit Kayu, Kapal Berbahan HDPE PT Iqra Visindo Teknologi Solusinya

19 Februari 2020   13:19 Diperbarui: 19 Februari 2020   13:50 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka peruntukan HPDE kreasi PT Iqra Visindo Teknologi (dok: istimewa)

Data luasan area berhutan Indonesia dalam tahun 2018 mencapai kurang lebih 9 juta ha. Ada kurang lebih 70 persen atau 85 juta ha berada di dalam kawasan hutan. Meski demikian, angka ini sudah sangat berkurang dibanding angka sebelumnya. Kenapa? Karena maraknya praktik konversi hutan untuk pemanfaatan melalui usaha ekonomi dan permukiman.

Deforestasi dan degradasi hutan adalah penyebab utama kerusakan sumber daya hutan di Indonesia. Ini terjadi karena kebakaran dan perambahan hutan, llegal loging dan illegal trading yang didorong oleh permintaan yang tinggi terhadap kayu dan hasil hutan lainya di pasar lokal, nasional dan global.

Salah satu muara hasil hutan adalah kayu yang digunakan untuk membuat kapal atau sarana transportasi ukuran kecil, 1-3 groston hingga yang besar seperti pinisi yang mencapai ukuran 200 groston.

Hingga tahun 2019, data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut ada sekurangnya 250 ribu kapal kecil, antara 0,5 groston hingga 3 groston. Bisa dibayangkan jika kapal-kapal ini menggunakan kayu, ada berapa kayu yang sudah ditebang.

Salah satu alternatif yang belakangan ini sering dimanfaatkan oleh pembuat kapal ukuran kecil adalah fiberglass, sayangnya teknologi dan bahan fiber tidak bisa bertahan lama atau sering kali pecah bodi meski hanya kena benturan kecil. Belum lagi risiko karena kesulitan beroperasi di medan berat atau perairan dengan gelombang besar.

Mengganti kayu

"Memang diperlukan inovasi dan kerja keras untuk menghasilkan produk atau sarana transportasi yang bisa menjawab tantangan zaman. Berkurangnya pasokan kayu tentu bisa jadi inspirasi untuk menemukan sumber atau bahan yang bisa mengsubstitusinya," kata Baharika Dicky Prabusutyo, sosok muda, engineer dari PT Iqra Visindo Teknologi  saat ditemui di Cilandak Town Square, 13/02/2020.

"Kapal yang kami hasilkan ini kapal berbahan HDPE, bukan kayu, bukan aluminium, bukan pula fiber," katanya.  

Aneka peruntukan HPDE kreasi PT Iqra Visindo Teknologi (dok: istimewa)
Aneka peruntukan HPDE kreasi PT Iqra Visindo Teknologi (dok: istimewa)
Menurut Dicky, setelah melemahnya galangan kapal kayu karena terbatasnya pasokan kayu lalu diperparah rentannya kapal atau perahu berbahan fiberglass, inilah saatnya para pemangku kepentingan usaha atau jasa kelautan dan perikanan untuk menjajal pembangunan kapal, boat atau perahu dengan bahan HDPE.

PT Iqra Visindo Teknologi, perusahaan pendisain dan pembuat kapal HDPE, telah menunjukkan prestasinya sebagai wahana bagi anak bangsa dalam menjawab kebutuhan transportasi sarana prasarana perairan terutama di lautan.

"HDPE atau High Density Polyethylene adalah bahan elastis, kuat, tahan benturan, tahan di segala cuaca serta ramah lingkungan. Bahan ini bisa disebut sebagai pengganti kayu. Diproduksi industri petrokimia dengan mengolah hidrokarbon (crude oil) kemudian menjadi produk nafta lalu menjadi menjadi HDPE," jelas Dicky yang belakangan ini aktif mempromosikan kapal HDPE.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun