Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lima Isu dan Solusi Menteri Susi untuk Sulawesi Tenggara

19 September 2017   04:25 Diperbarui: 19 September 2017   10:16 5406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Susi di perairan Teluk Kendari (foto: Kamaruddin Azis)

"Speech Ibu Susi Pudjiastuti pada malam ramah tamah dengan Gubernur Sultra, sedikit berbeda dengan konten pidato di UHO, kali ini, selain (bicara) IUU fishing, juga banyak membahas isu climate change dan adaptasinya, spirit pemanfaatan perikanan berkelanjutan, the ways of technologyuntuk pemanfaatan SDA, juga zonasi dan pendidikan untuk masa depan anak bangsa.. so deep scientificly describing," Ketua ISKINDO Sulawesi Tenggara, Amadhan Takwier.

Begitu ungkapan ketua Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia, Sulawesi Tenggara terkait muatan sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat memberi kuliah di depan tidak kurang 3.000-an peserta yang mengisi Auditorium Mokodompit, Universitas Halu Oleo, Kendari serta saat memberikan sambutan acara ramah tamah di rumah dinas Gubernur Sulawesi Tenggara, 16/09.

Sebagaimana Amadhan, penulis juga perlu menggaris bawahi beberapa tema atau isu yang diutarakan Menteri Susi. 

"Ada semangat kebaruan dan berbeda kali ini," ujar Ketua ISKINDO Sultra yang juga tenaga pengajar di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo tersebut.

Bagi Amadhan, Menteri Susi mulai terlihat sungguh-sungguh menekankan perlunya perhatian para pihak pada tema-tema domestik, isu lokal, seperti pengelolaan sumber daya terumbu karang dan mangrove maupun sanitasi lingkungan. Tak semata bicara illegal fishing atau penenggelaman kapal tetapi pada tata kelola di pesisir dan laut.

Bukan hanya pada garis tebal isu yang dikemukakan, atau persoalan yang perlu menjadi perhatian bersama sebab dapat mengganggu masa depan kawasan, tetapi hal unik, menarik, seperti indikasi kesungguhan dari para pihak, terutama pengambil kebijakan daerah yang diberi 'warning' tersebut.

Misalnya, pada saat Susi memberikan kuliah, perhatian Plt Gubernur Saleh Lasata terlihat serius mendengarkan. Tangan kiri pensiunan Jenderal Bintang Satu itu memegang buku catatan kecil dan sesekali mencatat poin-poin kunci.

Rektor UHO, Prof. Zamrun pun terlihat menganggukkan kepala ketika Susi menyinggung perlunya UHO memberikan corak pada pengelolaan pesisir dan laut Sulawesi Tenggara yang disebutnya "berada dalam tekanan".

Pulau Bokori, aset masa depan Sultra (foto: Kamaruddin Azis)
Pulau Bokori, aset masa depan Sultra (foto: Kamaruddin Azis)
Lima isu

Isu atau tekanan tersebut di antaranya, pertama, masifnya reklamasi di Teluk Kendari. Jika reklamasi dilakukan terus menerus maka akan berdampak pada rusaknya keseimbangan lingkungan teluk dan pohon-pohon mangrove sebagai greenbelt kota akan punah.

Susi menyebut bahwa suatu saat Teluk Kendari sudah tidak indah, tetapi hitam dan berbau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun