Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lika-Liku Kisah Wartawan Kompeten

18 April 2022   15:29 Diperbarui: 18 April 2022   15:41 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover buku saya yang diterbitkan PWI Pusat di Hari Pers Nasional 2020 di Banjarmasin Kalsel (dok Nur Terbit)

1980 - 2012 - 2022 - dua belas angka di atas, sama sekali bukan nomor togel (toto gelap), nomor buntut, nalo atau lotto.

Juga bukan nomor undian harapan maupun kode voucher. Apalagi password untuk menarik uang melalui kartu ATM. Sama sekali bukan.

Dua belas angka di atas, hanyalah sekedar mau menyegarkan kembali ingatan saya sendiri. Ya, tentang angka tahun bersejarah bagi perjalanan hidup saya pada profesi yang dulu dikenal dengan sebutan "kuli tinta", "kuli disket", "nyamuk pers". Sekarang di era digital mungkin lebih tepat disebut "kuli internet".

Saat masih koresponden Harian Terbit di Sulawesi (dok Nur Terbit)
Saat masih koresponden Harian Terbit di Sulawesi (dok Nur Terbit)


Bahwa ada angka 1980, itu adalah tahun pertama kali saya resmi sebagai wartawan "beneran" di Kota Makassar Sulsel. Dari koran lokal hingga koresponden surat kabar nasional dari Jakarta. 

Setiap hari dalam 24 jam, mencari informasi, mengklarifikasi, cross cek and recek, wawancara dan menuliskannya menjadi berita atau laporan jurnalistik.

Sedang angka 2012 adalah tahun dimana saya dinyatakan resmi lulus dan sudah dianggap WARTAWAN UTAMA pada uji kompetensi wartawan (UKW) yang diselenggarakan Dewan Pers dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Seusia Rezim Pak Harto

Jadi kalau dihitung dari tahun 1980 ke 2012, artinya saya harus melewati lorong waktu yang panjang selama 32 tahun -- seusia rezim Orde Baru era Pak Harto -- untuk diakui sudah kompetensi sebagai wartawan level utama.

Sedang angka 2022, adalah tahun di mana saya masih tetap setia di profesi ini. Entah hingga kapan, di usia sekarang yang sudah menjelang 62 tahun berjalan.

Blusukan dengan Gubenur DKI Jakarta R. Soeprapto, 1985 (dok Nur Terbit)
Blusukan dengan Gubenur DKI Jakarta R. Soeprapto, 1985 (dok Nur Terbit)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun