Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kepergian Sahabat Kang Agus Wahyudin di Ramadhan

17 April 2022   17:02 Diperbarui: 13 Mei 2022   05:02 1897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kang Agus Wahyudin semasa hidup dan saat sudah terbaring kaku di rumah duka, Minggu 17 April 2022 (foto: dok Nur Terbit).

SELAMAT JALAN KANG AGUS

Ya, Kang Agus, lengkapnya H. Agus Wahyudin, saya mengenal karena pernah sama-sama meliput di Jakarta Utara era 1980-an. Saya di Harian Terbit dan Agus dari Pos Kota, masih satu grup media. Teman-teman sesama wartawan menyapanya dengan Awe - akronim sekaligus inisial namanya setiap kali menulis berita.

Pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat ini, sering dibencandain oleh teman-teman dengan panggilan "Si Borokokok" -- bahasa Sunda karena suka bergurau. Mengenang ucapan yang selalu diucapkan "Si Kabayan" (Didi Petet) versi layar lebar.

Padahal, “Borokokok” (Sunda) adalah ucapan yang ditujukan kepada orang yang punya karakter pemalas, tidur sepanjang hari, atau ogah-ogahan. Kang Agus, tentu pengecualian. Dia orangnya pekerja keras. "Orang yang selalu optimis," kata Nelson P Siahaan, rekannya di Pos Kota.

Dalam kenangan Mas Tjipto Umboro, salah satu wartawan sahabat dekat Kang Agus waktu di Jakarta Utara, "saya pernah ikut mobilnya, tiba-tiba mogok di jalan dan saya turun untuk mendorong supaya bisa jalan kembali. Selamat jalan saudaraku!".

Saat liputan di Jakarta Utara ini pula, wartawan yang masih bujangan ini (ketika itu) nenemukan jodohnya. Kami teman-temannya menyempatkan datang di pesta perkawinannya di Cirebon.

Srikandi yang jadi istrinya itu, belakangan mendirikan sekolah anak usia dini (TK) di Mangunjaya, Tambun, Kabupaten Bekasi. Profesi yang sama dengan istri saya juga.

Sehingga tidak heran, jika secara kebetulan lagi, kami berdua sering sama-sama datang ke satu lokasi, karena sama-sama mengantar istri masing-masing di acara lomba anak TK.

Kang Agus Wahyudin semasa hidup (foto dok : Nur Terbit)
Kang Agus Wahyudin semasa hidup (foto dok : Nur Terbit)

Setelah ditarik dari Jakarta Utara, beliau kemudian ditugaskan Pos Kota di bidang perhubungan (Pos Liputan Dephub, kini Kemenhub). Saya bertemu lagi di sini dan sama-sama meliput dunia kemaritiman dan transportasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun