Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Praktik Senioritas di Kantorku, Sempat Membuatku Depresi

30 Juli 2021   10:47 Diperbarui: 31 Juli 2021   09:48 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika masih jadi reporter di lapangan bersama wartawan lainnya dalam satu acara jumpa pers (sok pribadi Nur Terbit)

Praktik Senioritas di Kantorku,
Sempat Membuatku Depresi. 
Praktik senioritas yang kita kenal selama ini, biasanya hanya ada di sekolah. Akan tetapi, bisa juga terjadi di tempat kerja. Akankah lebih parah dibandingkan ketika kita masih remaja? Inilah yang ingin saya ceritakan.

Praktik senoritas yang pernah saya alami di tempat kerja, memang tidak terlalu menonjol. Setidaknya jika dilihat dari luar. Maksudnya dalam praktik sehari-hari. Tapi yang saya rasakan kemudian, jelas berdampak terhadap kesehatan mental dan performa kerja saya.

Apa yang kemudian saya lakukan untuk menyiasatinya? Semula berat sekali. Saya sempat depresi. Stres di atas level stresnya para dewa Takut melihat berita di telivisi soal pembunuhan, takut itu terjadi pada saya. 

Apalagi kalau korbannya wartawan, wah badan langsung menggigil. Ini karena saya merasa bekerja di bawah tekanan perintah pimpinan, maupun para senior di kantor. Di otak, hanya terpikir soal pekerjaan kantor. Mau tidur sampai bangun tidur kembali, pikiran pekerjaan melulu.

Dari Sini Bermula Stres Itu

Harian Terbit adalah salah satu surat kabar sore yang terbit 7 kali seminggu sore hari di Ibukota Jakarta. Koran ini masih satu grup dengan Harian Pos Kota, saham terbesar dipegang Harmoko, mantan Menteri Penerangan dan Ketua MPR zaman Soeharto. Koran Harian Terbit sebelumnya bernama Pos Sore. Namun dibredel (diberangus) di era pemerintahan Orde Baru.

Kemudian beredar kembali dengan nama "Harian Terbit" berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia Nomor 093/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1986 tentang Pemberian Surat Izin Usaha Penerbitan Pers tanggal 15 Maret 1986 yang ditandatangani oleh Sukarno SH, Direktur Jenderal Pembinaan Pers dan Grafika, atas nama Menteri Penerangan.

Surat permohonan SIUPP diajukan oleh perusahaan/penerbit pers PT Surya Kota Jaya beralamat Jl. Gajah Mada No.100 Jakarta Barat dengan No.050/SKJ/XII/1985 tanggal 23 Desember 1985.

Adapun susunan pengasuh penerbitan ini berdasarkan SIUPP adalah Pemimpin Umum HRS Hadikamadjaja (sudah almarhum), Pemimpin Redaksi HRS. Hadikamadjaja, Pemimpin Perusahaan E. Soebekti (juga sudah almarhum belum lama, 2021), dicetak di percetakan PT Metropos, Jl Pulogadung No.15 Kawasan Industri Jakarta Timur.

Oplah yang diajukan sebagai edisi perdana adalah 20.000 eksamplar untuk sekali cetak perhari. Dengan misi/isi pemberitaan: umum, jumlah halaman 8 (delapan) dengan ukuran penerbitan 44 x 58 cm. Kantor redaksi di Kawasan Industri Pulogadung, menyatu dengan percetakan PT Metropos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun